Serang Rumah Sakit Kabul, 30 Pasien Meninggal Dunia
Kamis, 09 Maret 2017, 08:18 WIB
Bisnisnews.id - Sejumlah pria bersenjata mengenakan jas lab putih menyerbu sebuah rumah sakit militer di ibukota Afghanistan, Rabu waktu setempat, menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai puluhan dalam serangan yang diklaim oleh ISIS.
Serangan terhadap fasilitas militer 400 tempat tidur ini, terletak di dekat dua rumah sakit sipil di kuartal diplomatik yang dijaga ketat di Kabul, bentrokan dimulai dengan pasukan keamanan yang berlangsung beberapa jam.
Serangan ini mencerminkan kemampuan kelompok militan di Afghanistan untuk tahap skala besar dan serangan kompleks di jantung Kabul, menggarisbawahi tantangan pemerintah untuk meningkatkan keamanan bagi warga Afghanistan biasa.
Jenderal Dawlat Waziri, juru bicara Kementerian Pertahanan, mengatakan ada lebih dari 30 tewas dan lebih dari 50 terluka dalam serangan itu. Pasukan Afghanistan berjuang melawan penyerabg lantai demi lantai, tambahnya. Kementerian mengatakan para penyerang berpakaian seperti petugas kesehatan.
Menurut Waziri, 4 orang bersenjata yang terlibat, termasuk 2 pembom bunuh diri yang meledakkan bahan peledak di rompi mereka setelah kelompok itu masuk ke dalam rumah sakit.
Dua penyerang lainnya ditembak mati oleh pasukan keamanan, kata juru bicara itu. Seorang anggota pasukan keamanan tewas dalam tembak-menembak dan 3 petugas keamanan lainnya terluka. Seiring dengan rompi bunuh diri, para penyerang juga memiliki senapan AK-47 dan granat tangan, kata Waziri.
Obaidullah Barekzai, anggota parlemen dari provinsi Uruzgan selatan, mengatakan serangan hari Rabu oleh kelompok Negara Islam dan serangan lain yang sejenis, terutama di ibukota, sangat memprihatinkan.
" Ini bukan serangan pertama oleh kelompok ISIS, mereka telah melakukan beberapa serangan berdarah di Kabul," katanya.
IS mengakui serangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita nya Aamaq.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk serangan hari Rabu yang bertepatan dengan hari internasional wanita, menyebutnya sebagai serangan terhadap semua orang Afghanistan dan semua wanita Afghan.
Kementerian luar negeri di negara tetangga Pakistan mengutuk serangan Kabul dan menggambarkannya sebagai serangan teroris keji dan mengungkapkan belasungkawa untuk para korban.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Adele Khodr, memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa rumah sakit, staf medis dan pasien tidak boleh ditempatkan dalam risiko, untuk diserang. Ia mendesak semua pihak dalam konflik untuk mematuhi dan menghormati semua tenaga medis, klinik dan rumah sakit sesuai dengan hukum internasional.
Diberitakan oleh AP, dia mengatakan bahwa pada tahun 2016, sedikitnya ada 41 serangan pada fasilitas pelayanan kesehatan dan pekerja tercatat di Afghanistan. (marloft)