Skandal Odebrecht: Presiden Kuczynski Hadapi Pemakzulan
Sabtu, 16 Desember 2017, 16:03 WIBBisnisnews.id - Partai politik di Kongres Peru telah mengajukan sebuah mosi pemakzulan terhadap Presiden Pedro Pablo Kuczynski.
Dia telah dituduh menerima pembayaran ilegal oleh perusahaan konstruksi Brasil, Odebrecht.
Mosi yang ditandatangani oleh politisi dari kebanyakan partai, mengatakan bahwa Kuczynski tidak memiliki kapasitas moral untuk memimpin negara tersebut.
Dia telah membantah tuduhan tersebut dan menolak seruan pengunduran dirinya.
Presiden Kongres, Luis Galarreta, mengatakan kepada kantor berita Reuters, presiden mungkin akan dikeluarkan dari jabatannya dalam waktu seminggu.
Kongres tersebut memiliki 130 anggota dan partai kanan dari Kuczynski, Peruvian for Change (PPK), hanya memiliki 18 anggota kongres.
Delapan puluh tujuh anggota Kongres harus memberikan suara menentang presiden untuk mengusirnya.
Perusahaan Odebrecht sebelumnya mengaku membayar suap kepada pejabat di Brazil, Peru dan banyak negara lain untuk mendapatkan kontrak pembangunan yang menguntungkan.
Kuczynski, 79, awalnya menolak menerima uang dari Odebrecht. Dia sekarang menolak menerima pembayaran ilegal namun mengaku bekerja untuk konsultan firma tersebut.
Namun minggu ini, Odebrecht mengirim surat ke komite antikorupsi kongres yang mengatakan bahwa mereka telah membayar 5 juta dolar untuk biaya konsultasi saat peran dia dalam pemerintah sebelumnya.
Politisi menuduh Kuczynski berbohong ke negara.
Pembayaran oleh Odebrecht dilakukan ke Westfield Capital Ltd, sebuah perusahaan milik Kuczynski. Dia mengatakan bahwa sementara dia memiliki perusahaan itu, dia bukan manajernya saat menerima pembayaran.
Kuczynski, mantan bankir Wall Street, telah berjanji untuk bersaksi di hadapan sebuah komisi kongres mengenai tindakan Odebrecht di Peru pada 22 Desember.
Odebrecht didenda 3,5 miliar dolar oleh AS tahun lalu karena menyuap pejabat dari berbagai negara. Biaya konsultasi adalah salah satu metode yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan suap kepada pejabat.
Odebrecht juga mengatakan kepada jaksa bahwa mereka telah membayar 29 juta dolar kepada pejabat Peru selama bertahun-tahun. (marloft)