Sulit Tentukan Penyebab Kematian Kim Jong Nam
Selasa, 21 Februari 2017, 21:08 WIB
Bisnisnews.id - Menentukan racun apakah yang membunuh saudara tiri dari pemimpin Korea Utara itu terbukti sulit bagi polisi Malaysia dan mengatakan pada hari ini bahwa hasil otopsi kurang meyakinkan .
Lebih dari seminggu telah berlalu sejak Kim Jong Nam didekati oleh dua wanita di Bandara Kuala Lumpur dan menyerang wajahnya dengan zat yang tidak diketahui. Kim tidak menderita serangan jantung atau luka tusukan jarum, Direktur Jenderal Kesehatan, Noor Hisham Abdullah menjelaskan kepada wartawan. Dia tidak menampik bahwa racun sebagai penyebab potensial.
" Kami harus konfirmasi dengan laporan laboratorium sebelum dapat membuat komentar yang meyakinkan," katanya.
Dia menambahkan bahwa spesimen medis telah dikirim ke ahli untuk dianalisa. Namun, Rahmat Awang, Direktur Pusat Racun Nasional Malaysia di Penang mengatakan belum menerima sampel apapun meskipun ia mengharapkan untuk tiba dua hari lalu.
Dia mengatakan dengan kasus ini profil tinggi, spesimen kemungkinan akan dikirim ke laboratorium dan luar negeri untuk mencari penyebab kematian atau mengkonfirmasi temuan di Kuala Lumpur.
Mengidentifikasi racun tertentu menjadi tantangan tersendiri, terutama jika jumlah menit digunakan dan tidak menembus sel-sel lemak dalam jaringan korban. Jika toksin hanya memasuki aliran darah, maka bisa meninggalkan tubuh sangat cepat. Dan bahkan jika zat yang ditemukan, maka perlu untuk mencocokkan gejala yang dialami Kim Jong Nam sebelum kematiannya. Semakin unik racun, semakin sulit untuk ditemukan.
" Laboratorium kami, misalnya, hanya menelusuri jejak bahan kimia biasa," kata Awang kepada AP. " Jika substansi yang terlibat bukan sesuatu yang kita sering lihat, kemungkinan kita tidak dapat mendeteksi."
Fasilitas canggih, seperti di Jepang atau di laboratorium kriminal FBI di AS, mereka memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menemukan zat beracun yang tidak biasa.
Kasus ini telah membingungkan ahli toksikologi forensik terkemuka yang mempelajari pembunuhan dengan racun. Mereka mengatakan serangan bandara merupakan salah satu kasus paling aneh. Mempertanyakan bagaimana 2 wanita bisa berjalan pergi tanpa cedera, setelah membunuh Kim Jong Nam bahkan sebelum korban bisa ke rumah sakit.
Beberapa jenis gas saraf atau risin, zat mematikan yang ditemukan di biji jarak, diduga sebagai racun yang mungkin digunakan. Senyawa opioid yang kuat bisa juga dicairkan, meskipun kemungkinan korban akan lumpuh segera. Rekaman CCTV menunjukkan Kim berjalan dengan tenang turun ke klinik bandara.
Kim yang merupakan saudara tiri dari penguasa Korea Utara Kim Jong Un, telah menghabiskan 15 tahun terakhir di Cina dan Asia Tenggara. Korban diyakini telah memiliki setidaknya 3 anak dari 2 wanita. Namun tidak ada anggota keluarga datang untuk mengklaim tubuh.
Hal itu berbalik menjadi kemarahan diplomatik, ketika Malaysia menolak untuk menyerahkan mayat Kim Jong Nam untuk diplomat Korea Utara setelah kematiannya. Dilanjutkan dengan keberatan Duta Besar atas otopsi. Kedua negara telah membuat serangkaian pernyataan sejak itu, dengan Malaysia bersikeras itu mengikuti protokol hukum, dan Korea Utara menuduh Malaysia berkolusi dengan Korea Selatan.
Agen mata-mata Seoul percaya Korea Utara berada di balik pembunuhan itu, tetapi tidak terbukti.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengatakan kepada wartawan hari ini, bahwa pernyataan duta besar Korea Utara adalah kekasaran diplomatik dan mengatakan Pyongyang harusnya membantu menemukan kebenaran.
Korea Utara memiliki sejarah panjang dalam pembunuhan orang yang dilihat sebagai ancaman terhadap rezimnya. Kim Jong Nam tidak diketahui mencari kekuasaan politik, tapi posisinya sebagai putra sulung keluarga bisa membuatnya tampak bahaya.
Polisi sejauh ini menangkap empat orang dari Korea Utara, 1 Malaysia, 1 Indonesia dan 1 Vietnam.
Salah satu wanita, Doan Thi Huong, ayahnya mengatakan hari ini bahwa ia tidak percaya putrinya akan melakukan hal dahsyat seperti itu.
" Dia adalah putri saya dan saya memahaminya. Dia hanya takut tikus dan kodok. Dia tidak akan berani melakukan hal seperti itu," katanya.
Wanita Indonesia yang ditangkap mengatakan dia tertipu untuk mengambil bagian dan percaya bahwa itu adalah bagian dari acara komedi TV.
Penyidik masih mencari empat orang Korea Utara lain yang tiba di Malaysia pada hari yang berbeda, mulai 31 Januari dan terbang keluar hari serangan itu. (marloft)