Telepon Saudi Dan Qatar Picu Perselisihan Babak Baru
Sabtu, 09 September 2017, 13:11 WIBBisnisnews.id - Para pemimpin di Qatar dan Arab Saudi melakukan kontak tingkat tinggi pertama melalui telepon pada Sabtu 9 September sejak krisis diplomatik Arab menelan Doha tiga bulan lalu. Namun, apa pun yang mereka bahas malah menciptakan perselisihan baru.
Seruan tersebut muncul setelah emir Kuwait, yang sejauh ini tidak berhasil dalam menengahi perselisihan tersebut, bertemu pada Kamis (7/9/2017) di Gedung Putih dengan Presiden Donald Trump.
Kedua pemerintah tersebut mengakui adanya kontak telepon antara Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Setelah telepon tersebut, Kantor Berita Saudi (SPA) mengatakan Putra Mahkota Mohammed akan berbicara dengan Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab dan kemudian merilis rinciannya.
Kantor Berita Qatar (QNA) segera mengumumkan isi telepon tersebut, mengatakan bahwa Riyadh dan Doha sepakat mengirim dua utusan untuk membahas perselisihan tersebut.
Qatar mengatakan bahwa kontak itu terjadi setelah Trump berbicara langsung dengan Sheikh Tamim. Gedung Putih sebelumnya mengakui Trump berbicara dengan Sheikh Tamim dan Putra Mahkota Mohammed.
Pemimpin Saudi dan Qatar menekankan perlunya menyelesaikan krisis ini dengan dialog untuk memastikan kesatuan dan stabilitas negara-negara Teluk, dikutip dari kantor berita Qatar.
Arab Saudi bereaksi marah terhadap pernyataan Qatar, mengeluarkan pesan kedua yang mengatakan bahwa pernyataan Doha tidak relevan terhadap kebenaran.
"Ini membuktikan bahwa Qatar tidak serius dalam dialog dan melanjutkan kebijakan sebelumnya," dikutip dari kantor berita Saudi.
"Kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa setiap dialog atau komunikasi dengan Qatar akan ditangguhkan sampai sebuah pernyataan yang menjelaskan posisinya, dibuat di depan umum."
Krisis Qatar dimulai pada 5 Juni dengan negara-negara yang memboikot jalur darat, laut dan udara Doha atas dugaan dukungan terhadap ekstremis dan hubungan dekat dengan Iran.
Qatar telah lama menolak tuduhan pendanaan namun baru-baru ini memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Iran. (marloft)