Terlibat Peredaran Narkoba Perwira Polisi Tewas Didoor
Rabu, 07 November 2018, 08:25 WIBBisnisnews.id - Seorang perwira polisi pengedar dan pelindung para gembong narkoba terpaksa di "door" petugas, karena saat ditangkap melawan dan berbalik mengeluarkan senjata hingga terjadi tembak-menembak.
Polisi berpangkat kolonel yang sudah menjadi incaran dan masuk daftar hitam jatingan narkoba yang dicurigai, menghembuskan napasnya setelah timah panas dari satuan anti-narkoba Filipina menghujamnya.
Perwira polisi ini belakangan diketahui bernama Santiago Rapiz, adalah seorang petugas polisi yang berdinas di kota Dipolog, selatan Filipina.
Pejabat kepolisian Filipina mengatakan, pelaku termasuk di antara 6.000 orang yang diburu oleh pemerintah dalam pemberantasan narkoba.
Perbuatan Rapiz terbongkar saat dia menjual narkoba jenis methamphetamine seharga 50.000 peso atau setara Rp 14 juta kepada polisi yang menyamar di Dipolog pada Senin malam 5 Nopember 2018.
Saat itu Rapiz sempat melarikan diri, namun ketika terpojok langsung mengeluarkan senjata api hingga.terjadi tembak-menembak.
Romeo Caramat selaku kepala satgas anti narkoba bidang intelijen mengatakan, petugas anti narkoba berbalik membalas, hingga akhirnya.Rapiz tewas di tempat.
Tembak ditempat bandar dan pengedar narkoba adalah janji.dan kebijakan Presiden Duterte. Sejak terpilih sebagai presiden di tahun 2016, sudah hampir 5000 orang tewas dalam operasi anti-narkoba polisi sejak Juli 2016.
Kebijakan Duterte dikecam banyak pihak, namun itu tidak dipedulikannya karena yang diberantas adalah bandar dan pengedar narkoba yang bakal merusak generasi muda Filipina dan bahkan bisa menghancurkan negara. (Ismad)