Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Sedot Rp 2,07 Triliun
Minggu, 11 Februari 2018, 18:21 WIBBisnisnews.id - Proyek pembangunan terminal baru bandara Ahmad Yani Semarang senilai Rp 2,07 triliun dijadwalkan selesai Mei 2018. Terminal eksisting yang ada saat ini kapasitasnya hanya 800 orang dan penumpang yang dilayani 4.4 juta per tahun.
Terminal baru itu disiapkan menampung hingga 6 juta penumpang per tahun dan desain yang mengadopsi konsep eco-green airport, maka calon penumpang pesawat udara dapat lebih leluasa dan nyaman berada di terminal baru. Potensi pertumbuhan penumpang sebesar 10 persen tiap tahunnya juga dapat diakomodir.
Terminal baru yang menempati area seluas 58.652 meter persegi, hampir sembilan kali lebih besar dibanding luasan terminal eksisting yang hanya 6.708 meter persegi.
Luas apron baru mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan dua pesawat wide body kargo.
Dirut PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, Bandara Ahmad Yani nantinya diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri.
"Bandara Ahmad Yani Semarang mengusung konsep floating airport yang dipadukan dengan konsep eco-green airport sehingga menjadikan bandara ini sebagai bandara dengan terminal terapung pertama di Indonesia," kata Faik Minggu (11/2/2018).
Disebut sebagai floating airport karena terminal baru dibangun di atas lahan lunak dan sebagian besar berair dengan menggunakan tiang pancang dan metode prefabricated vertical drain (PVD) untuk memadatkan lahan lunak tersebut. PVD sendiri merupakan sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak.
Eco-Airport merupakan inisiatif gerakan? mengadopsi pendekatan pengelolaan bandara yang ramah lingkungan, di mana untuk kepentingan tersebut dilakukan pengukuran yang jelas terhadap beberapa komponen yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Melalui penerapan konsep eco-airport diharapkan operasional bandara dapat mencegah terjadinya polusi (pollution preventif). Komponen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terkait eco-airport terdiri dari noise (kebisingan), vibration (getaran), atmosphere (udara), water (air), soil (tanah), solid waste (sampah), energy, kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kesehatan masyarakat atau lingkungan alamiah lainnya. (Adhitio)