Tersangka Keempat Ditangkap, Otopsi Kedua Dilakukan
Sabtu, 18 Februari 2017, 17:09 WIB
Bisnisnews.id - Polisi Malaysia telah mengumumkan penangkapan tersangka keempat atas kematian saudara tiri dari pemimpin Korea Utara. Otopsi kedua akan segera dilakukan karena hasil yang pertama dianggap tidak sah.
Pria yang diidentifikasi sebagai Ri Jong Chol ditangkap kemarin (17/02) di Selangor dekat Kuala Lumpur, kata polisi tanpa memberikan rincian lainnya.
Dua perempuan, salah satunya Indonesia dan yang satunya pemegang paspor Vietnam, dan pacar salah satu perempuan itu, telah ditangkap sebelumnya karena dicurigai terlibat dalam kematian Kim Jong Nam.
Korea Selatan telah menuduh musuh-musuhnya di Korea Utara yang mengirimkan tim untuk membunuh Kim Jong Nam di bandara Kuala Lumpur, mengatakan dua wanita meracuni dan melarikan diri pakai taksi.
Dari berita Guardian dikatakan bahwa otopsi kedua Kim Jong Ham akan dilakukan setelah pejabat senior Malaysia mengatakan hasil pertama tidak meyakinkan.
Sebelumnya, Duta Korea Utara, Kang Chol mengatakan Malaysia melakukan otopsi pertama secara sepihak dan tidak termasuk kehadiran Korea Utara, dan memperingatkan bahwa pemerintahnya akan menolak semua temuan.
Kepala Polisi Indonesia telah mengatakan penangkapan warga Indonesia karena ia berpikir dirinya adalah bagian dari acara lelucon.
Kim Jong Nam, sekitar umur 45-46 telah tinggal di pengasingan selama bertahun-tahun, tiba-tiba jatuh sakit di bandara Kuala Lumpur pada Senin saat menunggu penerbangan pulang ke Macau. Ia mengatakan kepada tenaga medis di bandara bahwa telah disemprot dengan bahan kimia. Dia meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
" Secara tegas kami akan menolak hasil otopsi," kata Kang dan menambahkan bahwa langkah tersebut diabaikan secara hukum internasional dan hukum konsuler.
Dia mengatakan faktanya bahwa jasad tersebut belum diserahkan, diyakini bahwa pihak Malaysia sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk menipu, dan mereka berkolusi dengan kekuatan musuh.
Kepala polisi Indonesia, Tito Karnavian, mengutip informasi yang diterima dari pihak berwenang Malaysia. Siti Aisyah mengatakan dibayar untuk terlibat dalam prank Just For Laughs. Mengetahui Siti Aisyah tidak terdaftar sebagai TKI, Pemerintah kini siapkan bantuan
" Tindakan semacam itu telah dilakukan tiga atau empat kali dan mereka diberi beberapa dolar untuk itu, dengan target terakhir, Kim Jong Nam yang diduga ada bahan berbahaya dalam semprotan," kata Karnavian.
" Dia tidak menyadari bahwa itu adalah sebuah upaya pembunuhan oleh dugaan agen-agen asing."
Komentar Tito datang setelah saudara laki-laki Aisyah mengatakan dalam sebuah wawancara televisi Indonesia, bahwa ia telah disewa untuk tampil di sebuah film komedi pendek dan bepergian ke Cina sebagai bagian dari pekerjaan ini.
Para penyelidik di Malaysia masih berusaha untuk mengumpulkan rincian kasus, dan Korea Selatan belum dapat menyimpulkan bahwa Korea Utara berada di balik pembunuhan itu. (marloft)