Tidak Main-Main, Freeport Benar-Benar Pangkas Produksi
Selasa, 14 Februari 2017, 22:14 WIBBisnisnews.id - Freeport-McMoRan Inc telah menghentikan produksi konsentrat tembaga dan sudah mulai "merumahkan" pekerjanya, demikian dikatakan juru bicara Freeport Indonesia hari ini.
Freeport pernah memperingatkan bahwa penangguhan ekspor konsentrat akan memangkas produksi dari Tambang Grasberg sekitar 70 juta pound tembaga per bulan, dan juga mengatakan akan memotong kapasitas produksi sekitar 40 persen, jika tidak mendapatkan izin ekspor pada pertengahan bulan Februari, karena simpanan produksi terbatas.
" Pabrik belum memproduksi konsentrat sejak Jumat lalu dan mulai merumahkan pekerja," kata juru bicara Freeport Indonesia, Riza Pratama kepada Reuters hari ini.
Dan pemogokan di offtaker Freeport yang satunya, PT Smelting, diperkirakan akan berlangsung setidaknya sampai Maret.
Penangguhan Freeport datang bersamaan dengan penghentian di tambang tembaga Chile, memicu kekhawatiran pasokan dan melambungkan harga logam ke tingkat tertinggi pada hari Senin.
Pemerintah telah memperkenalkan aturan yang membatasi ekspor konsentrat tembaga dalam upaya untuk meningkatkan industri peleburan dalam negeri. (12/01)
Di bawah regulasi baru yang diumumkan pada pertengahan Januari, Freeport dan beberapa penambang lainnya diizinkan untuk mengekspor bijih semi proses dan konsentrat, jika 'kontrak karya' saat ini bergeser ke 'izin usaha pertambangan khusus'. Hal ini akan membuat para penambang membayar pajak lebih banyak.
Meskipun pemerintah mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa pihaknya telah mengeluarkan izin pertambangan baru, Freeport mengatakan, tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk rencana investasi jangka panjang, dan bahwa larangan ekspor tetap berlaku.
Freeport masih mengusahakan jaminan stabilitas investasi dari kementerian keuangan, kata seorang pejabat kementerian pertambangan kepada Reuters hari ini, menolak untuk diidentifikasi karena ia tidak berwenang berbicara dengan media.
Pejabat lain di kementerian itu juga mengatakan hari ini, bahwa ekspor Freeport bisa dilanjutkan minggu depan setelah penerapan izin ekspor.
" Kami telah menyediakan solusi bagi mereka," kata Dirjen Batubara dan Mineral, Bambang Gatot kepada wartawan, yang mengacu pada izin pertambangan baru. " Operasi mereka bisa terus," katanya, tanpa memberikan rincian.
Gatot, yang tidak menyadari penghentian produksi, menolak mengatakan apakah syarat-syarat kontrak Freeport yang ada masih akan diterapkan. (marloft)