Tindakan Perang, Korea Utara Kecam Sanksi Terbaru AS
Minggu, 25 Februari 2018, 19:16 WIBBisnisnews.id - Korea Utara pada hari Minggu 25 Februari mengecam tindakan terbaru AS sebagai tindakan perang, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan sanksi terberat yang pernah ada terhadap mereka.
Langkah-langkah tersebut menurut Washington ditujukan memaksa Pyongyang menarik program dan senjata nuklirnya yang dilarang. AS menargetkan lebih dari 50 perusahaan pelayaran, kapal dan bisnis perdagangan Korea Utara.
"Seperti yang telah kami katakan berulang kali, kami menganggap larangan terhadap kami adalah tindakan perang," kata kementerian luar negeri Korut dalam sebuah pernyataan yang dibawakan kantor berita negara KCNA.
Mereka juga bersumpah untuk membalas dendam jika AS benar-benar berani mengasari Korea Utara.
Trump memperingatkan pada hari Jumat (23/2) bahwa jika sanksi terakhir tidak berhasil, AS akan lanjut ke fase dua yang mungkin merupakan hal yang sangat kasar, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Sebagai tanggapan, Korut juga berjanji untuk menaklukkan AS dengan cara mereka sendiri jika diprovokasi, mengatakan "Trump mencoba untuk mengubah kita dengan sanksi dan ucapan bermusuhan, yang menunjukkan kebodohannya tentang kita".
"Kita sudah memiliki senjata nuklir kita sendiri, sebuah pedang keadilan yang berharga untuk melindungi kita dari ancaman seperti itu dari AS," kata kementerian luar negeri tersebut dikutip dari pemberitaan AFP. (marloft)