Tingkatkan Mutu Lulusan, SMK Negeri 53 Jakarta Gandeng Astra International dan Komatsu
Rabu, 25 September 2019, 16:46 WIBBisnisNews.id -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 53 Cengkareng, Jakarta Barat mengukuhkan dirinya sebagai sekolah vokasi unggulan di Tanah Air. Sekolah ini mendidik para siswanya menjadi tenaga kerja siap pakai, unggul dan berkharakter. SMK N 53 ini menggandeng perusahaan seperti Astra International dan Komatsu Indonesia.
"Dari sekitar 300 lulusan SMK Negeri 53 setiap tahun, sekitar 70% langsung terserap dunia kerja. Beberapa perusahaan lokal bahkan sudah pesan lulusan kami sejak masih di bangku sekolah," kata Kepala SMK Negeri 53 Jakarta, Basuki Rahmat menjawab BisnisNews.id di kantornya Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Dia mengatakan, SMK Negeri 53 mempunyai enam jurusan, dengan 1.200 siswa yang aktif belajar. Jurusan tersebut adalah Teknik Pengelasan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Otomotif, Teknik Komputer Jaringan, Teknik Perekeretaapian, dan Teknik Keselematan. "Setiap jurusan, didukung tenaga pengajar dan workshop yang terpercaya," jelas Basuki.
Dari sejumlah jurusan tersebut, alumni Teknik Pengelasan paling banyak dicari dunia kerja. "Beberapa perusahaan lokal, sudah pesan mereka sejak di bangku sekolah," jelas Basuki disela-sela acara Pentas Edukasi Keselamatan Transportasi bekerja sama dengan BKIP Kemenhub di Jakarta.
Untuk meningkatkan kualitas diklat di SMK Negeri 53, menurut Basuki, pihaknya bekerja sama dengan Astra International. "Saat ini, bahkan ada workshop Astra di sekolah ini, sehingga para siswa dari jurusan terkait bisa langsung praktik disana," papar Basuki.
Untuk jurusan pengelasan, SMK Negeri 53 bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang, Komatsu. "Standar pengelasan di workshop SMK Negeri 53 sudah sama dengan standar Komatsu. Bahkan, lulusan jurusan ini paling banyak dan langsung diserap Komatsu di Indonesia," kilah Basuki.
Bangun Workshop Baru
Ke depan, papar Basuki, pihaknya akan membangun dan mengembangkan workshop baru di belakang sekolah saat ini. "Lahan itu milik Pemda untuk kita dan akan dioptimalkan menjadi workshop baru untuk mendukung proses diklat di SMK Negeri 53 dan SMK Negeri 72 yang berlokasi yang sama," papar pejabat Kemendikbud itu.
Dia menambahkan, pihak SMK Negeri 53 komit untuk terus meningkatkan kualitas diklat guna menghasilkan lulusan yang terbaik sesuai kebutuhan industri di Tanah Air. "Konsep link and match benar-benar kami terapkan di sekolah ini," aku Basuki.
Menurut pria keturuan Kutoarjo Jawa Tengah itu, persaingan di dunia kerja makin berat. Hal ini harus memacu semangat kami, bagaimana mendidik dan menyiapkan para siswa menjadi SDM terampil dan siap kerja. "Dengan profil lulusan seperti itu, kita optimis penyerapan lulusan kami akan semakin banyak dicari pasar," kilah Basuki.
Pembinaan dan pengawasan kepada para siswa, menurut Basuki dilakukan dengan ketat. AD guru BP yang khusus menangani masalah ini, selain guru kelas yang ada. Bahkan, kami sarankan mereka ke sekolah naik angkutan umum, bukan naik sepeda motor. "Kalaupun naik sepeda motor, akan diperiksa ketat, harus mereka yang sudah miliki SIM, ada STNK serta memakai jaket dan alasan keselamatan lainnya," sebut Basuki.
Dalam waktu dekat, SMK Negeri 53 akan menjajaki kerja sama dengan pihak terkait, terutama Dishub DKI Jakarta, Pemkot Jakarta Barat, dan PT TransJakarta. "Kita akan upayakan, makin banyak trayek angkutan umum yang melintas di depan SMK Negeri 53 Jakarta," aku Basuki.
"Untuk meningkatkan minat siswa naik angkutan umum, perlu membangun mini shelter di depan sekolah kami. Dengan begitu, bus TransJakarta yang melintas akan berhenti dan para siswa bisa dengan mudah naik angkutan umum ke sekolah atau sebaliknya," tegas Basuki.(helmi)