Trump Ancam Hentikan Bantuan, Pakistan Panggil Duta Besar AS
Selasa, 02 Januari 2018, 16:40 WIBBisnisnews.id - Pakistan telah memanggil duta besar AS, seorang juru bicara kedutaan mengatakan pada hari Selasa 2 Januari, setelah Donald Trump mengecam Islamabad dengan ancaman penghentian bantuan mengenai kebohongan tentang militansi.
Duta Besar David Hale diminta untuk pergi ke kantor luar negeri di ibu kota Pakistan pada Senin malam, setelah Islamabad marah atas tuduhan Presiden AS bahwa mereka menyediakan tempat yang aman untuk para militan.
Seorang juru bicara kedutaan AS mengkonfirmasi bahwa Hale bertemu dengan para pejabat, namun menambahkan, "Kami tidak memiliki komentar mengenai substansi pertemuan tersebut."
Trump melakukan tweet pertamanya tahun 2018, "Amerika Serikat telah dengan bodohnya memberi Pakistan bantuan lebih dari 33 miliar dolar selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberi kita apa-apa selain kebohongan dan kecurangan, mereka berpikir pemimpin AS orang bodoh," kata Trump.
"Mereka memberi tempat yang aman bagi teroris yang kita cari di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak akan ada lagi!"
Pakistan membalas dengan mengatakan bahwa pihaknya telah berbuat banyak untuk Amerika Serikat, membantu melawan Al Qaeda, untuk akhirnya hanya mendapatkan penyesalan & ketidakpercayaan sebagai balasannya.
Islamabad telah berulang kali membantah tuduhan mereka menutup mata terhadap militansi.
Setelah serangan teror 11 September 2001 di Amerika Serikat, Washington menempa aliansi strategis dengan Islamabad untuk membantu perjuangan melawan militansi.
Namun para pemimpin AS sering mengeluh bahwa Pakistan, yang telah lama dituduh oleh Washington dan Kabul mendukung Taliban, telah membantu terlalu sedikit.
Perhatian utama ditujukan kepada sikap Islamabad terhadap jaringan Haqqani yang kuat, yang pemimpinnya Sirajuddin Haqqani adalah wakil pemimpin Taliban Afghanistan.
Kelompok tersebut dituduh melakukan beberapa serangan paling mematikan terhadap pasukan AS di Afghanistan, dan dijuluki oleh mantan perwira top militer Amerika Mike Mullen sebagai lengan intelijen Pakistan.
Selama bertahun-tahun ia berlindung dengan aman di daerah semi-otonomi Pakistan barat laut.
Namun militer Pakistan melancarkan operasi di sana pada tahun 2014, dan sekarang menegaskan bahwa mereka telah memberantas semua tempat berlindung yang aman di negara ini.
Trump mengatakan kepada Kongres pada bulan Agustus bahwa mereka mempertimbangkan apakah akan menahan 255 juta dolar untuk bantuan ke Islamabad karena kegagalannya untuk secara lebih efektif memberantas kelompok-kelompok teror di Pakistan. (marloft)