Tujuh Negara di Eropa Pusing Menghadapi Migran
Rabu, 10 Januari 2018, 18:16 WIBBisnisnews.id - Tujuh kepala negara bagian selatan Eropa berkumpul di Roma, Rabu (10/1 2018) untuk mengatasi permasalahan arus migran dari negara-negara yang dilanda perang dan negara-negara miskin.
Pemimpin negara itu ialah, Siprus, Prancis, Yunani, Italia, Malta, Portugal dan Spanyol bertemu di Roma. Perttemuan singkat yang berlangsung sekitar 19:00 waktu setempat itu , dilanjutkan dengan konferensi pers dan makan malam.
Ini akan menjadi pertemuan keempat 'Tujuh Selatan' sejak Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras meluncurkan prakarsa tersebut pada bulan September 2016. Kelompok ini bertemu dua kali d tahun lalu, di Lisbon dan Madrid.
Isu dalam agenda tersebut diharapkan mencakup masa depan zona euro dan upaya untuk mendorong pertumbuhan, lapangan kerja dan investasi, serta persiapan untuk pemilihan Parlemen Eropa 2019.
Migran.
Bagi Italia, 2017 adalah titik balik. Pendatang berskala besar dalam enam bulan pertama ke negara tersebut mengalami penurunan tajam, berkat adanya kesepakatan kontroversial di Libya.
Sekitar 119.000 orang mendarat di Italia tahun lalu, turun 35 persen pada 2016.
Spanyol sendiri melihat peningkatan signifikan pada orang Aljazair dan Maroko yang berlayar masuk, dari 6.000 orang mencoba masuk tahun 2016 sampai hampir 23.000 orang di 2017.
Dari pemberitaan AFP, di Yunani, sebuah kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki membatasi jumlah pendatang sampai 28.800, enam kali lebih sedikit dari tahun 2016, namun tidak menyelesaikan masalah kepedulian bagi migran yang telah sampai. (marloft)