Turki Tantang Amerika Dalam Operasi Militer di Kota Manbij
Sabtu, 27 Januari 2018, 17:33 WIBBisnisnews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Amerika singkirkan pasukannya di perbatasan
Kota Manbij agar tidak ada bentrokan langsung saat pasukan Turki melakukan operasi pembersihan pasukan pemberontak Kurdi-Suriah (YPG).
Erdogan mengatakan, hal itu dilakukan agar tidak ada lagi teroris yang berkeliaran di wilayah perbatasan Irak dan Turki. Dirinya tidak gentar lawan pasukan Amerika bila tetap bertahan di prbatasan kota Manbij.
"Kami akan menyingkirkan Manbij dari teroris, seperti yang dijanjikan kepada kami. Pertempuran akan berlanjut sampai tidak ada teroris yang tersisa hingga perbatasan kita dengan Irak," kata Erdogan dalam sebuah pidato di Ankara, sebagaimana dikutip Reuters.
Hanya saja, masih bercokolnya pasukan Amerika dengan dalih menstabilkan Suriah Utara. Pasukan Kurdi didukung Amerika Serikat, setelah keduanya berkoalisi dalam perang melawan ISIS.
Saat ini pasukan kurdi menguasi sekitar 100 km timur Afrin. Sementara Amerika Serikat memiliki 2000 personel di Irak, dan merupkan koalisi internasional melawan ISIS. Di Manbij, Pasukan AS ditempatkan untuk mencegah pemberontakan dan untuk melakukan misi pelatihan bersama.
Operasi sapu bersih pasukan Turki ini juga yang dikhawatirkan banyak pihak terjadi bentrokan di Manbij. Terlebih sudah ada bibit kebencian, dimana Washington sebelumnya telah membuat marah Ankara dengan memberikan dukungan senjata dan pelatihan udara kepada pasukan Kurdi Suriah.
"Bagaimana mitra strategis bisa melakukan ini terhadap mitranya? Jika kita bertarung melawan teror bersama, kita akan melakukan ini bersama atau kita akan mengurus diri kita sendiri,” tegas Erdogan. (Syam S)