Usulan Menhub Izinkan Taksi Online Bebas Gage Bisa Kontra Produktif
Senin, 12 Agustus 2019, 14:53 WIBBisnisNews.id -- Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan agar grab car atau taksi online tak dikenakan pembatasan kendaraan ganjil-genap (gage) yang akan diperluas di Jakarta. Sesuai rencana, ruas jalan yang akan dibatasi menjadi 25 titik dan akan diberlakukan secara efetktif 9 September 2019 mendatang.
"Kebijakan ini bisa menjadi kontraproduktif. Bisa jadi, semua pemilik mobil (pribadi) nantinya mendaftarkan diri ikut taksi online. Jika begitu, percuma daerah buat program kebijakan transportasi," kata pengamat transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setijowarno, ST, MT kepada Bisnisnews.id di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Semestinya, lanjut dia, Kemenhub sekarang bisa lebih bijak untuk memikirkan keberadaan transportasi umum se-Indonesia yang sudah kolaps. Angkutan umum tersebut paling ideal jika menggnakan moda bus, atau angkutan umum massal lainnya.
Menurutnya, program membentuk/ membangun transportasi umum yang humanis di 33 kota Se-Indonesia sudah gagal di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama.
"Amanah Rencana Strategis 2025-2019, program tidak dijalankan untuk menciptakan transportasi umum humanis 33 kota se-Indonesia. Apakah akan terulang kembali di periode berikutnya," tanya Djoko lagi.
Mengacu pada pengalaman tersebut, menurut Djoko, kasus pilu itu jangan ditambah lagi kegagalan akan meluncurkan pembelian layanan (buy the service) untuk 6 kota di tahun 2020. "Hingga kini bentuk dan mekanisme penyaluran anggaran tersebut dari Kemenhub ke daerah juga belum jelas," kilah Djoko.
Padahal, untuk memastikan hingga beroperasi program membangun angkutan umum dengan skema (buy the service) membutuhkan waktu minimal 6 bulan.
Menurut Djoko, kini sudah saatnya eforia taksi online diakhiri. Pasalnya, kalau Kemenhub cermat banyak yang jadi korban karena ketidakjelasan program (angkutan daring) ini.
"Hingga saat inipun, Kemenhub tidak tahu secara pasti berapa jumlah taksi online. Lantas bagaimana melakukan pembinaannya," tandas Djoko.(helmi)