Viral : Pangeran Saudi Ditangkap Setelah Siksa Orang
Kamis, 20 Juli 2017, 23:42 WIBBisnisnews.id - Sebuah klip online konon menunjukkan pangeran mengarahkan senapan ke pria yang kepalanya sudah berdarah sambil memohon-mohon.
Seorang pangeran Saudi telah ditangkap setelah videonya muncul secara online menunjukkan bahwa dia menyiksa seseorang dan mengarahkan senapan.
Raja Salman memerintahkan penangkapan dan interogasi pangeran pada hari Rabu 19 Juli, sehari setelah klip pendek itu dipublikasikan di YouTube dan dibagikan di Twitter.
Video yang dilihat lebih dari 760.000 kali, menunjukkan 18 botol whisky Johnnie Walker Red Label di atas meja dan segumpal uang tunai padahal penjualan dan konsumsi alkohol di Arab Saudi dilarang.
Yang lain menunjukkan seorang pria duduk di sebuah mobil, berdarah dan dikutuk karena parkir di depan sebuah rumah, sementara klip selanjutnya menunjukkan apa yang tampak sebagai pangeran yang meninju dan menampar seorang pria yang duduk di atas sebuah kursi.
Klip tersebut beredar di Arab Saudi di bawah hashtag Twitter berbahasa Arab yang mengatakan bahwa "pangeran menghajar warga".
TV pemerintah Arab Saudi melaporkan pada hari Rabu bahwa raja memerintahkan penyelidikan penuh atas insiden tersebut dan penangkapan Pangeran Saud bin Abdulaziz bin Musa bin Saud bin Abdulaziz, serta rekan-rekannya yang muncul dalam klip tersebut. Dia memerintahkan agar tidak ada orang yang terlibat dalam kasus ini dibebaskan sampai pengadilan mengeluarkan keputusan sesuai dengan undang-undang syariah negara tersebut.
Atas perintah tersebut, Raja Salman mendesak warga untuk tetap waspada dalam memantau eksploitasi status atau penyalahgunaan kekuasaan.
Dikutip dari Associated Press, setelah mengeluarkan perintah tersebut, sebuah video yang dilihat hampir 250.000 kali menunjukkan pangeran muda itu mengenakan kaus hitam dan celana joging abu-abu, diborgol dan kakinya dirantai, dikawal ke sebuah gedung oleh petugas keamanan.
Penangkapan tersebut dilakukan sehari setelah media pemerintah melaporkan video seorang wanita berjalan di sekitar benteng Saudi yang bersejarah memakai rok mini dan memicu kemarahan di kalangan kaum konservatif karena menentang peraturan berpakaian kerajaan yang mengharuskan perempuan memakai jubah. Ketakutan tersebut membuat polisi menahan dan menanyainya beberapa jam sebelum dia dibebaskan tanpa tuduhan.
Dalam sebuah peristiwa yang sangat langka, kerajaan tersebut mengeksekusi seorang pangeran Oktober lalu yang telah menembak orang lain dengan kejam. Arab Saudi memiliki salah satu tingkat eksekusi tertinggi di dunia.
Sejak naik tahta pada tahun 2015, Raja Salman telah mencap dirinya sebagai pemimpin yang mampu memutuskan. Dia telah memecat menteri yang tertangkap oleh video bersikap kasar atau menghina warga. Dia juga memecat pejabat senior istana yang menampar seorang fotografer.
Sebelum menjadi raja, Salman menjabat sebagai gubernur ibukota, Riyadh dan sebagai menteri pertahanan. Dalam sebuah memo AS yang bocor di 2007 mengatakan bahwa dia sering menjadi wasit dalam perselisihan keluarga. Dia juga dilaporkan mengawasi sebuah penjara untuk bangsawan di Riyadh. (marloft)