Wanita Pelaku Pelecehan Seksual Di Pesawat Dihukum Tahanan Rumah
Rabu, 12 Juli 2017, 11:54 WIBHeidi McKinney sudah menulis surat permintaan maaf kepada korban
Bisnisnews.id - Seorang wanita Oregon yang menjilat, meraba-raba dan melecehkan secara verbal seorang penumpang wanita saat terbang dari Las Vegas ke Portland dijatuhi hukuman delapan bulan tahanan rumah.
Laporan OregonLive melansir, Heidi McKinney, 27, dari Banks, menolak untuk membuat pernyataan saat hukuman dijatuhkan Senin atau Selasa WIB di gedung pengadilan federal di Portland, Oregonian.
Selain tahanan rumah, McKinney divonis tiga tahun masa percobaan. Dia juga harus membayar ganti rugi 3.000 dolar Amerika Serikat dan menjauhkan diri dari alkohol.
McKinney ditangkap 8 Mei 2016, setelah penerbangan Alaska Airlines mendarat di Portland International Airport.
Korban berusia 19 tahun tersebut mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia telah disentuh tanpa izin.
Asisten Jaksa Agung Ravi Sinha menulis dalam tututan hukum minggu lalu bahwa pelecehan dimulai sebelum pesawat tersebut berangkat.
Sinha mengatakan McKinney, yang tampaknya telah minum, mencoba berbicara dengan wanita muda tersebut, namun korbannya enggan.
Jaksa mengatakan bahwa itu "sebagian karena cara Ms McKinney menyentuh dada korban dengan tidak tepat, dan sebagian karena obrolan kecil McKinney terdiri dari berulang kali menghina status ekonomi korban dan menyombongkan kekayaan sendiri."
Saat pesawat lepas landas, keadaan semakin memburuk, dengan korban menabrak wajahnya untuk menghindari McKinney. Tapi McKinney bertahan.
Sinha mengatakan bahwa McKinney mencoba menekan wanita tersebut untuk minum alkohol yang telah diselundupkan di pesawat, dan menyebabkannya melakukan ejekan dan agresi fisik yang cabul.
Dia mengatakan bahwa McKinney menjilat telinga korban, memaksanya menyentuh payudaranya dan berulang kali meletakkan tangannya di selangkangan korban.
"Akhirnya - dan meskipun permintaan berulang korban untuk Ms McKinney dihentikan - pelecehan tersebut memuncak dengan McKinney memanjat di atas korban dan mengatakan kepada korban bahwa dia ingin (umpatan)," tulis Sinha.
Pada saat itu, korban meminta awak pesawat untuk memindahkan ke tempat duduk lain.
Meskipun Mr Sinha menggambarkan perilaku McKinney sebagai kejutan, dia merekomendasikan sebuah kalimat dengan fokus pada perawatan.
McKinney mengaku dirinya berada di pusat perawatan rawat inap pada bulan April setelah diketahui tidak sadar di bar setempat. (Gungde Ariwangsa)