Wapres AS : Jangan Uji Tekad Trump
Senin, 17 April 2017, 19:03 WIBBisnisnews.id - Korea Utara telah diperingatkan bahwa tidak bijaksana menguji tekad Donald Trump, karena AS AS akan berdiri dengan aliansi ketatnya, Korea Selatan.
Pada kunjungan ke Korea Selatan, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan komitmen AS untuk sekutunya dalam menghadapi Korea Utara yang agresif dengan program rudal nuklir dan balistik.
Pence menegaskan semua pilihan berada di atas meja dalam menangani ancaman Pyongyang dan setiap penggunaan senjata nuklir oleh rezim tertutup ini akan menemui respon luar biasa dan efektif dari AS.
Pertemuan dengan Presiden Korea Selatan (akting), Hwang Kyo-ahn, Pence mengatakan, "Hanya dalam 2 minggu terakhir, dunia menyaksikan kekuatan dan tekad Presiden baru kami dalam mengambil tindakan di Suriah dan Afghanistan."
"Korea Utara akan berlaku baik bila tidak menguji tekad atau kekuatan angkatan bersenjata AS di wilayah ini," tambahnya.
Pence juga menyuarakan ketidaksabaran dengan keengganan rezim Kim Jong-Un untuk menyingkirkan senjata nuklir dan rudal balistik.
Wakil Presiden mengatakan AS telah bersabar selama seperempat abad berhadapan dengan Korea Utara yang berupaya membangun senjata nuklir, "Tapi era kesabaran strategis sudah habis," katanya.
"Presiden Trump telah jelas menunjukkan bahwa kesabaran AS dan sekutu kami di kawasan ini telah habis dan kami ingin melihat perubahan."
"Kami ingin melihat Korea Utara meninggalkan jalan sembrono pengembangan senjata nuklir, dan penggunaan terus-menerus serta pengujian rudal balistik tidak dapat diterima."
Para pejabat AS mengatakan, setelah peninjauan kebijakan selama 2 bulan, pemerintahan Trump telah menetapkan kebijakan dinamakan "tekanan dan keterlibatan maksimum".
Pence berusaha menjelaskan kebijakan ini dalam pertemuan dengan Presiden akting Korea Selatan dan pejabat tinggi lainnya di Seoul.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Trump berharap Cina akan menggunakan tuasnya yang luar biasa untuk menekan Pyongyang menghentikan program senjata, sehari setelah Korea Utara berusaha melakukan peluncuran rudal lain.
AS, sekutu-sekutunya, dan Cina memang bekerja sama menanggapi uji coba rudal Korea Utara terbaru yang gagal. Cina telah menentang tes senjata Korea Utara dan mendukung sanksi PBB.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang kepada wartawan di Beijing mengatakan situasi di semenanjung Korea adalah sangat sensitif, rumit dan berisiko tinggi, "Semua pihak harus menghindari tindakan provokatif seperti menuangkan minyak di atas api." (marloft)