Yerusalem Trump Buat Gelombang Protes Dunia
Minggu, 10 Desember 2017, 22:10 WIBBisnisnews.id - Protes baru berkobar di Timur Tengah dan di tempat lain hari Minggu 10 Desember atas deklarasi Presiden AS Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang telah berulang kali memperingatkan konsekuensi tindakan Trump, juga mengecam hari Minggu dengan menyebut Israel sebagai negara teroris dan negara yang membunuh anak-anak.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengunjungi Eropa untuk lawatan pertamanya ke luar negeri sejak pernyataan Trump, dengan rencana pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris dan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels.
Pengumuman Trump pada hari Rabu (6/12) telah diikuti demonstrasi dan bentrokan di wilayah Palestina. Empat orang Palestina terbunuh dalam bentrokan atau dari serangan udara Israel sebagai pembalasan atas roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
Puluhan ribu juga memprotes di negara-negara termasuk Yordania, Turki, Pakistan dan Malaysia.
Protes lebih lanjut ada di Lebanon, Indonesia, Mesir dan wilayah Palestina pada hari Minggu. Di Jakarta, sekitar 5.000 orang memprotes solidaritas dengan orang-orang Palestina dam berkumpul di luar kedutaan besar AS.
Pasukan keamanan Libanon menembakkan gas air mata dan meriam air ke beberapa ratus demonstran di dekat kedutaan AS.
Pernyataan Trump telah dikutuk dan kejatuhan diplomatik terjadi universal, dengan peringatan bahwa hal itu berisiko memicu babak baru kekerasan di Timur Tengah.
Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan mengunjungi wilayah tersebut akhir bulan ini, namun pejabat Palestina mengatakan bahwa presiden Mahmud Abbas akan menolak untuk menemuinya.
Paus Mesir Tawadros II membatalkan juga pertemuan dengan Pence, dengan mengatakan bahwa Trump telah gagal memperhitungkan perasaan jutaan orang Arab.
Menteri luar negeri Liga Arab pada hari Sabtu (9/12) meminta Amerika Serikat untuk membatalkan langkah tersebut. (marloft)