AirNav Waspadai Siklon Tropis Cempaka
Selasa, 28 November 2017, 14:34 WIBBisnisnews.id - Siklon tropis cempaka yang berada pada lintas Selatan Jawa akan menggiring abu vulkanik ke jalur penerbangan. Cuaca buruk itu diperkirakan berlangaung hingga empat hari.
Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono menjelaskan dengan adanya siklon Tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah selatan Jawa Tengah akan mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya termasuk angin kencang hingga 30 knot.
"Siklon tropis cempaka, mengakibatkan angin di atas Bali berbelok ke arah Selatan, sehingga abu vulkanik menutupi jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara dan ruang udara di atas bandara I Gusti Ngurah Rai," kata Wisnu Rabu (28/11/2017).
Berdasarkan infk BMKG, keadaan penyebaran abu vulkanik akibat siklon tropis cempaka dapat berlangsung selama dua hingga empat hari ke depan.
Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai SOP dan menghindari area sebaran abu vulkanik sesuai contingency plan. Selain itu, evaluasi status bandara baik pembukaan maupun penutupan akan dilaksanakan secara terpadu dengan instansi.
Data yang masuk sementara ini terdapat 419 penerbangan dengan 5 jalur penerbangan domestik dan 6 jalur pen-erbangan internasional yang terkena dampak dari penutupan ini,” paparnya.
Adapun rincian 419 penerbangan tersebut antara lain 84 kedatangan penerbangan internasional, 92 keberangakatan penerbangan internasional, 120 kedatangan penerbangan domestik dan 114 keberangkatan penerbangan domestik.
Sementara itu bandar udara alternatif untuk pengalihan pendaratan berdasarkan ketersediaan parking stand hingga siang ini adalah Bandar Udara Sultan Hasanuddin Ujung Pandang (2 Wide Body (WB), 3 Narrow Body (NB)), Bandar Udara Praya Lombok (4 NB dan 3 ATR), Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (4 NB), Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta (1 NB dan 1 ATR), Bandar Udara Juanda Surabaya (4 WB dan 4 NB), Bandar Udara Ahmad Yani Semarang (1 NB dan 2 ATR), Bandar Udara El Tari Kupang ( 1 NB dan 3 NB), dan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado (2 NB dan 3 NB). (Syam S)