Anggota Irla Berinisiatif Bangun Bilik Disinfektan Anti Covid-19 Secara Swadaya
Selasa, 07 April 2020, 14:55 WIBBisnisNews.id -- Pandemi Corona (covid-19) menggugah kepedulian dan kebersamaan anak bangsa di negeri ini. Merea rela korban waktu, tenaga dan biaya secara bersama- sama menangkal dan mengawasi penyebaran covid-19 di daerah tempat tinggalnya secara swadaya.
Karang Taruna dibawah Ikatan Remaja Lango (Irla), Tawang Kec. Susukan sepakat membangun Bilik Disinfektan bagi warga atau pendatang yang akan masuk ke daerahnya. Semua harus masuk bilik dan disemprot cairan disinfektan hasil swadaya warga yang dimotori karang taruna setempat.
Muhromi, salah satu anggota Irla mengatakan, ide membuat Bilik Disinfektan bermula dari keprihatinan dan kesadaran warga terutama para pemuda untuk mencegah masuknya covid-19 di daerahnya. "Semalam ada rapat kecil, dan disepakati terus dibangun hari ini. Dengan kerja bakti anggota Irla, jadilah Bilik Disnfektan ini," katanya kepada BisnisNews.id, Selasa (7/4/2020).
Pembangunan Bilik Disinfektan itu terselenggara atas kerja sama Irla dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Desa Tawang yang dipimpin Muhyidin, S.Ag. Sedang pekerjaan di lapangan dilakukan bersama-sama anggota Irla dan LPMD.
Dengan dana swadaya anggota Irla dan LPMD desa Tawang, terkumpul uang tunai Rp5 juta. Kemudian dibelikan material untuk membangun Bilik Disinfektan. Bilik ukuran 1 x 2 meter itu dibangun di tepi jalan utama dusun, sekaligus akses utama masuk ke dusun Langon, Desa Tawang, Kec.Susukan, Pemkab Semarang Jateng.
Hasil inovasi dan sdadaya para pemuda inipun terwujud bilik disinfektan yang digunaan seluruh warga. Tentunya dengan tetap dibawah bimbingan dan arahan Kepala Desa Tawang Wiryanto, serta Kadus Langon, Basuni serta para tokoh dan sesepuh masyarakat setempat.
Watarsparyer dan Dioperasikan Sendiri
Bilik Disinfektan itu dilengkapi dengan waterspayer hasil modifikasi para pemuda dusun setempat. Dengan alat semprot sederhana itu, ditambah dengan cairan disinfetan seperti detol, dummy dicampur dengan air, maka jadilan alat pembasm virus tersebut.
"Bilik Disinfektan ini merupakan hasil karya bersama para pemuda, dioperasikan dan dibiayai secara swadana oleh warga khususnya pemuda. Intinya, kita ingin sehat dan terbebas dari virus mematikan covid-19 ini," tukas Muhromi lagi.
Sembari tetap bekerja sesuai profesi dan mata pencaharian masing-masing, pemuda anggota Irla bekerja secara bergantian menjaga dan mengoperasikan Bilik Disinfekatan tersebut. "Dengan begitu, upaya mencegah dan membentengi warga dari covid-19 tetap terlaksana. Namun pekerjaan inti mereka mencari penghidupan tetap jalan," aku pria yang biasa bekerja di salah satu kontraktor perumahan itu.
Muhromi dan juga warga desa lainnya berharap, wabah Corona segera teratasi. Ditemukan faksin atau obat pembasminya. Sementara, warga yang sudah terpapar dan kini dirawat di berbagai RS di Indonesia segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali.
Pemuda dusun Langon anggota Ilra, serta warga desa lainnya dalam kondisi normal mereka bekerja di luar daerah, seperti Jabodetabek, bahkan sampai keluar Jawa. Mereka bekerja sebagai pegawai kontraktor, atau pedagang terutama di luas masa panen atau masa tanam padi di desa. Namun sejak wabah corona, mereka sebagian pulang. Sebagian masih tetap bertahan diperantauan, guna mencegah atau melawan covid-19 di desanya.
"Sebaliknya, kini para pemuda siap berjibaku melawan covid-19 agar tak sampai masuk ke daeranya," tandas Muhromi didampingi Afif dan anggota Irla lainnya.(nda/helmi)