Angkutan Massal Berrbasis Rel Turunkan Biaya Logistik Melalui Skema Joint Venture
Rabu, 20 September 2023, 18:39 WIBBISNISNEWS.id - PT Kereta api Indonesia gencarkan kerjasama kemitraan angkutan massal logistik. untuk mendongkrak kelancaraan distribusi barang, dengan penawaran tarif yang lebih murah.
Salah satunya dengan skema joint operation dan joint venture company. Opsi lainnya antara lain joint venture profit & loss sharing, serta consortium partnership model.
Model layanan berorientasi door-to-door dengan menerapkan joint market, single tariff, single data, single payment, dll. Dengan model layanan terbaru pengangkutan KA barang ini diharapkan dapat menurunkan total tarif angkutan dan waktu tempuh (lead time) door-to-door.
Baca Juga
HASIL RAKERNAS
Aptrindo Putuskan Mogok Nasional Menolak Odol, BBM Subsidi dan Sertikat Halal, Angkutan Barang Lumpuh
TRUCKING
Aptrindo Teriak, Keseriusan Pemerintah Terhadap Distribusi Logistik Dipertanyakan
GALANGAN
Homebase Armada Self Propelled Oil Barge di Kanal BCL, Tekan 60 Persen Biaya Perawatan
Strategi kolaborasi sinergis dengan penyedia jasa logistik lainnya dalam mengembangkan konektivitas angkutan dan aksesibiltas calon pengguna pada fasilitas logistik perkeretaapian.
Secara infrastruktur KAI memiliki jaringan dan fasilitas angkutan barang yang bisa dilakukan secara bersama-sama dengan para mitra
Terminal petikemas KAI, misalnya, terdapat di Pasoso, JICT, Sungai Lagoa, Jakarta Gudang, Lemah Abang/CDP, Klari, dan Gedebage. Lokasi lainnya di Cibungur, Krenceng, Semarang, Benteng, Kalimas, Indro, dan Rambipuji.
Untuk memastikan ketersediaan muatan yang cukup di first mile maupun last-mile, Fredi Firmansyah EVP of Freight Marketing & Sales KAI
telah menyampaikan pemaparannya itu pada FGD “Peluang Bisnis Menggunakan Fasilitas Logistik yang Terintegrasi dengan Moda Transportasi Kereta Api” yang telah berlangsung di Jakarta pada 19 September 2023.
Pengangkutan KA barang mempunyai berbagai keunggulan, yaitu kompetitif, cepat, aman, tepat waktu, bebas pungli, dan kapasitas besar. Selain itu, keunggulan lainnya adalah ramah lingkungan, fleksibel, multikomoditas, pembayaran mudah, dan berasuransi.
CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijad menyatakan diperlukan dukungan pemerintah untuk mendorong peningkatan daya saing dan pengembangan pengangkutan barang dengan kereta melalui berbagai langkah dan kebijakan, maupun kerja sama dan sinergi dengan para pelaku usaha dan pihak terkait.
Data BPS menunjukkan kontribusi angkutan rel terhadap PDB tahun 2022 hanya sebesar 1,8 persen. Kontribusi masih didominasi angkutan darat 60,8 persen, diikuti angkutan udara (26,6 persen), angkutan laut (7,1 persen), serta angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (3,7 persen).
Penggunaan moda transportasi rel yang lebih efisien daripada moda transportasi jalan akan berdampak terhadap penurunan biaya transportasi dan logistik. (Syam)