Tsingfly Perkenalkan Drone Logistik, Hemat Biaya Pengiriman ke Kawasan Terpencil
Senin, 20 Oktober 2025, 13:05 WIB
BISNISNEWS.id - Ujicoba pesawat tanpa awak (drone) pengangkut logistik asal China (Tsingfly) di Bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat, pada Senin (20/10/2025) sukses. Armada ini, juga bisa dikembangkan untuk mengangkut kebutuhan pokok masyarakat di kawasan terpencil.
Armada tanpa awak type product DF - L 100 yang diperkenalkan PT Mimpi Terbang Indonesia (Dreamfly Indonesia), selaku pemegang lisensi, didesain khusus sesuaibkebutuhan. Untuk sementara ini disiapkan drobe yang didesain untuk angkutan logistik pada area vencana.
Saat dilakukan beberapa kali ujicoba, salah satunya di bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat, drone dengan kemampuan jelajah pada jarak tempuh 200 km, kecepatan 140 km/jam, ketinggian maksimum 5000 kaki dengan daya angkut barang 150 kg - 200 kg cocok untuk wilayah kepulauan dan tebing yang rawan bencana di Indonesia.
Ujicoba yang dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, seperti Basarnas, Kemenhub, AirNav dan Assosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) untuk type standard dibandrol 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 17 miliar.
Di Indonesia pemegang lisensi untuk produk Tsingfly sepenuhnya dipercayakan kepada PT Mimpi Terbang Indonesia (Dreamfly Indonesia).
CEO PT Mimpi Terbang Indonesia (Dreamfly Indonesia) Daniel Tan mengatakan, armada tanpa awak yang telah dilakukan sejumlah pengujian di Indonesia ini, sangat bermanfaat untuk kegiatan kemanusiaan.
Seperti bencana alam, kecelakaan transportasi di lautan yang sulit dijangkau, dan ked3pan bahkan bisa digunakan untum evakuasi para korban bencana, dan mengangkut seluruh kebutuhan logistik.
" Prokduk ini memang didesain khusus untuk mengangkut logistik. Terutama ketika terjadi bencana alam yang sulit terjangkau, membawa obat-obatan termasuk juga untuk kondisi darurat untuk evakuasi korban," jelas Daniel.
Biaya Logistik
Produk yang ditawarkan ini, ungkap Daniel diharapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi pemerintah Indonesia, yang bukan saja untuk kepentingan kemanusiaan tapi juga logistik.
Dari sisi ekonomi, pesawat tanpa yang ditawarkan, nantinya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Misalnya, untuk pengiriman bahan kebutuhan pokok di kawasan Terpencil, Terdepan, Tertinggal dan terluar (3TP).
" Untuk kegiatan angkutan barang, mampu menghemat biaya logistik. Sasarannya, ya pulau-pulau terpencil dan terluar yang sulit dijangkau. Dengan drone ini, kesulitan mendistribusikan kebutuhan masyarakat di kawasan terpencil bisa diatasi
Daniel juga menjelaskan, kedepannya, kapasitas angkut bisa disesuaikan dengan jebutuhan yang ada. " Kapasitas angkut yang ada sekarang memang terbatas pada 150 kg, tapi bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan," jelasnya
Sast ini, sudah ada sejumlah perusahaan tambang yang tertarik menggunakan drobe ini, terutama untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan.
" Sudah ada dari perisahaan tambang swasta akan pesan drone ini. Sedangkan Basarnas, sedang memperdalam dan kemnubkinan juga menggunakannya
Sekarang izin yg diberikan terbtas untuk ujicoba pada area tertentu dan tetbatas.
Kami yg oenting adalah safety, dan sfaety adalah yb nonor satu,
Dg ujiterbang ini, slcukup baik. Ini menjadi satu contoh kedepannya.
Drone ini kegunaannya luar biasa, bagi indonesia.
Drone ini dibutuhkan untuk mengirimkan logistik ke wilayah-wilayah yang masih terpencil untuk membuka akses.
Karena saat ini banyak pulau yang belum bisa dimasuki pesawat mauoun transportasi darat. Drone ini menjadi solusi terbaik mengatasi kesulitan akses pada moda transtportasi.
" Agar lebih hemat, kedepannya kita akan bangun pabrik di Indonesia," jelasnya (syam)