AS - China Saling Tukar Sapi, Unggas dan Gas Alam
Sabtu, 13 Mei 2017, 12:40 WIBBisnisnews.id - Beijing akan membuka perbatasannya untuk daging sapi AS, sementara unggas China siap masak akan mendarat di supermarket Amerika, berdasarkan perjanjian perdagangan AS - China.
Pejabat pemerintahan Trump memuji kesepakatan tersebut sebagai kemajuan signifikan untuk meningkatkan ekspor AS dan menutup kesenjangan perdagangan Amerika dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Pakar perdagangan AS menilai kesepakatan tersebut merupakan pemenuhan sederhana atas jaminan masa lalu yang dilakukan China.
Kesepakatan tersebut juga memungkinkan perusahaan AS untuk mengekspor gas alam cair ke China. Termasuk juga menurunkan hambatan jangka panjang yang mempengaruhi masalah pertanian hingga operasi perusahaan keuangan Amerika di China.
Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross memuji kesepakatan tersebut yang sebelumnya sempat mengatakan bahwa pertemuan Presiden Donald Trump bulan April dengan Presiden Xi Jinping sebagai prestasi buruk.
"Ini lebih dari yang pernah dilakukan dalam keseluruhan sejarah hubungan perdagangan luar negeri AS - China," kata Ross pada Kamis malam (11/05/2017) di Gedung Putih dikutip dari AP.
Di Beijing, Wakil Menteri Keuangan Zhu Guangyao mengatakan kepada wartawan bahwa hasil awal kesepakatan tersebut menunjukkan bahwa kedekatan kerjasama ekonomi antara kedua belah pihak
Tapi pakar perdagangan mempertanyakan besarnya kesepakatan.
"Ini adalah pergerakan sederhana yang tidak akan berpengaruh pada ekonomi AS," kata David Dollar, senior di Institusi Brookings dan mantan pejabat Departemen Keuangan.
Ekspor daging sapi dan pembayaran elektronik dalam perjanjian tersebut telah lama dijanjikan oleh China. Dan kesepakatan tersebut tidak banyak membahas beberapa isu utama gesekan perdagangan, seperti mobil atau media sosial. Sementara pemerintahan Trump telah memuji lonjakan manufaktur AS, namun kesepakatan ini dinilai tidak banyak membantu tujuan itu.
"Tantangannya adalah menjual barang-barang manufaktur ke China. Tidak ada dalam kesepakatan ini yang menyarankan China menjadi lebih terbuka terhadap ekspor manufaktur AS," kata Brad Setser, senior di Dewan Hubungan Luar Negeri.
Masih belum jelas seberapa banyak China akan mengizinkan ekspor Amerika. Administrasi sebelumnya memuji kesepakatan pembukaan pasar yang harus dikesampingkan.
"Semakin banyak kesepakatan mencakup hasil nyata dan konkret daripada sekadar omong kosong akan semakin bagus pula. Perusahaan-perusahaan Amerika, pekerja, petani dan banyak lagi menginginkan akses lebih banyak ke pasar China, dan mereka akan memastikan bahwa kenyataan sesuai dengan retorika janji-janji ini," kata Scott Mulhauser, mantan kepala staf di Kedutaan Besar AS di Beijing.
Trump membuat defisit perdagangan Amerika dan terutama kesenjangan dengan China sebagai isu utama dalam kampanye dan pada masa awal pemerintahannya. Dia berpendapat bahwa kesenjangan perdagangan telah menghabiskan jutaan pekerjaan pabrik dan berjanji mengambil sikap lebih keras dalam negosiasi perdagangan untuk menurunkan ketidakseimbangan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Amerika Serikat mengundang perusahaan China mengimpor gas alam cair buatan AS. Departemen Energi telah mengizinkan pengiriman gas alam 19,2 miliar kaki kubik per hari ke China dan negara-negara lain yang berminat namun tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat, kata Departemen Perdagangan.
China beralih ke gas alam untuk mengurangi ketergantungannya pada batu bara dan memerangi polusi udara di negara tersebut. Langkah ini memungkinkan China melakukan diversifikasi pasokannya dan menyediakan pasar utama untuk pemasok Amerika, meskipun ekspansi tersebut dapat menyebabkan harga lebih tinggi untuk konsumen A.S.
Kesepakatan tersebut juga akan mengurangi pembatasan impor barang pertanian, termasuk mengakhiri larangan impor daging sapi yang diberlakukan China pada tahun 2003 setelah kasus penyakit sapi gila. Sebagai gantinya, AS akan mengizinkan penjualan unggas China siap masak.
Kesepakatan tersebut juga akan memperlancar evaluasi aplikasi produk bioteknologi AS termasuk mengizinkan pemasok layanan pembayaran elektronik Amerika memulai proses perizinan di China dan memudahkan masuknya bank-bank China ke pasar perbankan AS.
Defisit perdagangan barang dan jasa Amerika dengan China mencapai 310 miliar dolar tahun lalu, sejauh ini merupakan ketidakseimbangan terbesar dengan negara manapun.
Sementara Trump sebelumnya mengatakan bahwa China dapat menerima persyaratan perdagangan yang lebih baik dari AS sebagai imbalan membujuk Korea Utara menghentikan kegiatan nuklir dan misilnya,
Zhu menanggapi imbalan tersebut dan mengatakan," Kedua belah pihak memiliki pemahaman bahwa hubungan ekonomi AS - China tidak dapat dipolitisasi." (marloft)