Cerdas Meihat Pasar, Optimis Angkut 105 Juta Penumpang
Jumat, 16 Juni 2017, 11:04 WIB
Bisnisnews-Direktur Komersial Sriwijaya Air Group Toto Nursatyo mengatakan, kendati pada semester I/2017 permintaan menurun, namun memasuki semester II terjadi pergerakan signifikan, angka perolehan penumpang terangkut (load factor) terus tedongkrak atau rata-rata 90 persen.
Toto yakin, laju pergerakan penumpang ini tidak lepas dari pengaruh pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang telah disampaikan pemerintah sebesar 5,2 persen. Pertumbuhan penumpangpun diharapkan ikut terdongkrak, dari 11 persen menjadi 28 persen, sehingga target mengangkut 105 juta penumpang sampai akhir tahun bakal terwujud.
Baca Juga
Ekonomi yang menggeliat positif, juga terlihat pada sejumlah daerah, dimana Sriwijaya melakukan pengembangan rute baru. "Ada sejumlah rute kami buka, karena memang ada pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, ada perkebunan, wisata dan pertambangan. Tapi trend-nya wisata," kata Toto, Kamis malam di Rumah Makan Kayu Ancol Jakarta Utara.
Dia mencontohkan rute-rute baru yang menjadi pendorong pertumbuhan penumpang ialah Jakarta-Banyuwangi menggunakan pesawat 757-500. Banyuwangi sedang tumbuh dengan lokasi wisatanya yang sangat menarik dan banyak dikunjungi wisatawan.
Rute lain yang dibuka ialah Jakarta-Sampit, Jakarta-Pangkalan Bun dan Semarang-Makassar. Semarang-Pangkalan Bun, Denpasar-Manado, Ujungpandang-Mamuju dan Denpasar-Manado.
"Banyuwangi sekarang sangat seksi, hampir semua operator penerbangan nasional nantinya akan terbang kesana. Sebelumnya Jakart-Surabaya ke Banyuwangi. Kita sekarang terbang langsung Jakarta-banyuwangi tidak harus ke Surabaya, tapi Surabaya-banyuwangi tetap dilayani" jelas Toto.
Jakarta-Banyuwangi menjadi salah satu rute seksi karena keberhasilan Pemkot Banyuwangi dalam mempromosikan wisata daerahnya, dengan menjual beragam keunikan yang ada. Ini dilakukan bukan hanya untuk wisatawan domestik tapi juga manca negara, sehingga wajar ketika wisatawan banyak memburu, alat angkut akan mengikuti, kuliner berkembang, penginapan dan beragam fasilitas pendukung ikut terangkat.
"Pertumbuhannya cukup bagus, di Banyuwangi kendalanya cuma di runway yang masih terbatas," jelasnya.
Geliat ekonomi yang dikembangkan Sriwijaya ialah, rute Jakarta-Sampit, dimana ada perkebunan disana. Pekerjanya dari Jawa, perkebunan sawit itu sudah siap anen, karena usianya sudah di atas lima tahun. Jumlah pekerja dari Jawa ribuan orang, memerlukan angkutan.
"Kami buka rute itu, hari ini 'Jumat' diresmikan pembukaanya secara bersamaan. Pekerjanya dari Jawa dan produksinya akan menjadi yang terbesar dan dipanen tahun depan. Ini akan menjadi pertumbuhan terbesar,"jelasnya.
Demikian juga dengan Pangkalan Bun, ada objek wisata orang utan yang dijual bukan hanya untuk turis lokal tapi juga internasional. Konservasi orang utan disana cukup menarik, karena setiap lahir satu orang utan oleh si pengelola dicarikan bapak angkat dari luar negeri.
Peminatnya, kata Toto cukup banyak, seperti Amerika serikat dan Belanda. "Karena ada anak angkat orang utan, jadi mereka sering datang ke Indonesia, terutama Pangkalan Bun. Mereka datang kan memerlukan angkutan, kita sediakan," jelasnya.
Potensi besar yang terus dilirik Sriwijaya Air ialah, dengan dibukanya rute Jakarta-Mamuju. Ada pertumuan penumpang yang menjanjikan disana. Proyek listrik yang dibiayai investor asal China telah mulai bergerak, dengan melibatkan ribuan tenaga kerja. (Syam S)