Segera Hadir Kawasan Industri Dirgantara Modern di BIJB Kertajati Jawan Barat
Senin, 08 Desember 2025, 20:15 WIB
BISNISNEWS.id - Kawasan industri kedirgantaraan modern atau Aerospace Park bakal hadir di bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka, yang ditandai denga peletakan batu pertama atau Groundbreaking pada Senin (8/12/2025).
Pembangunan tahap pertama Aerospace Park ini merupakan hasil kolabolaborasi PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Momentum ini menjadi lanjutan dari rangkaian kolaborasi strategis yang telah dibangun sebelumnya melalui
penandatanganan kerja sama yang mempertegas komitmen seluruh pihak dalam mewujudkan kawasan dirgantara terpadu di Indonesia.
Groundbreaking ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono; Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas, RachmatPambudy; Gubernur JawaBarat, Dedi Mulyadi; Direktur
Utama GMF, Andi Fahrurrozi; serta Plt. Direktur Utama BIJB, Ronald H. Sinaga.
Prosesi simbolik menandai dimulainya pembangunan kawasan yang diharapkan menjadi motor penggerak baru industri aviasi dan pertahanan Indonesia.
Pada tahap pertama ini, pengembangan kawasan akan difokuskan pada pembangunan
infrastruktur dasar kawasan secara paralel dengan pembangunan hanggar rotary wing.
Pekerjaan mencakup pematangan lahan, penyediaan akses jalan internal, serta pembangunan jaringan utilitas utama seperti listrik, air, dan fiber optik, yang dilakukan bersamaan dengan konstruksi hanggar rotary wing untuk mendukung operasional ‘MRO Rotary Wing’ sektor pemerintahan dan layanan terkait lainnya.
Hanggar ini dirancang dengan
kapasitas fleksibel untuk menampung beberapa unit helikopter kelas menengah secara bersamaan dan diharapkan mulai beroperasi secara bertahap pada periode Q3–Q4 2026.
Setelah fase awal tersebut selesai selesai, dilanjutkan pembangunan konektivitas sisi udara melalui pengembangan apron dan taxiway, serta pembangunan hanggar lanjutan untuk perawatan pesawat fixed wing, fasilitas MRO untuk engine dan component, manufacture spare part, dan fasilitas pendukung lainnya secara bertahap sebagai bagian dari rencana jangka panjang pengembangan Aerospace Park.
Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menyampaikan rasa syukur dan optimisme atas dimulainya tahap konstruksi ini.
“Hari ini bukan hanya permulaan pembangunan fisik, tetapi
langkah besar menuju terwujudnya kemandirian industri dirgantara Indonesia. Kertajati Aerospace Park akan menjadi fondasi baru bagi ekosistem aviasi nasional sebagai pusa kemampuan MRO, manufaktur komponen, logistik, dan pengembangan SDM bertemu dalam
satu kawasan yang terintegrasi,” ujarnya.
Andi juga menambahkan bahwa nilai investasi pembangunan tahap pertama, khususnya untuk hanggar dan fasilitas awalnya, berada pada
kisaran di atas lima juta dolar AS, yang akan terus berkembang seiring perluasan kawasan pada fase berikutnya.
“Dengan dukungan penuh Pemerintah dan kerja sama erat dengan
BIJB, kami yakin Kertajati akan berkembang menjadi pusat gravitasi baru industri aviasi
Indonesia dan menciptakan dampak ekonomi yang luas, baik nasional maupun regional.”
Plt Direktur BIJB, Ronald H. Sinaga, menegaskan bahwa pembangunan tahap awal ini.merupakan momentum strategis bagi pengembangan kawasan Kertajati sebagai aerocity dan.simpul pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
“Dengan hadirnya GMF sebagai mitra strategis,.kami semakin optimistis Kertajati akan berkembang menjadi pusat aktivitas penerbangan
yang terintegrasi, didukung oleh kehadiran para stakeholders kelas dunia. Kami percaya kawasan ini akan menjadi ruang bagi tumbuhnya inovasi dan kegiatan industri penerbangan
yang berkelanjutan, dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), sehingga mampu menghadirkan aktivitas industri bernilai tambah bagi.daerah dan nasional,” ungkapnya.
Pengembangan jangka panjang Kertajati Aerospace Park meliputi rencana kawasan industri
dirgantara yang lebih luas, termasuk fasilitas manufaktur, pusat logistik, fasilitas pelatihan, dan area pendukung lainnya.
Namun seluruh elemen tersebut akan berkembang secara bertahap setelah infrastruktur dasar kawasan dan hanggar utama beroperasi. Dalam jangka panjang, kawasan ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat, mendorong partisipasi UMKM sekitar, serta membuka peluang kerja dan investasi di sektor aviasi yang
terus bertumbuh.
Dengan konsep green, smart, and sustainable industrial development,
kawasan ini akan mengedepankan efisiensi energi, pengelolaan limbah sesuai standar global, serta digitalisasi operasional melalui pemanfaatan IoT dan sistem monitoring terpadu.
Kehadiran Kertajati Aerospace Park diharapkan menjadi salah satu katrol utama bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, memperkuat posisi Kertajati sebagai simpul logistik dan
pusat industri berteknologi tinggi di Indonesia, sekaligus menghadirkan lompatan strategis bagi kemandirian industri aviasi nasional.(Syam)