Gaet Pengusaha Australia, HIPMI Siap Bangun Ekonomi Indonesia
Kamis, 13 Februari 2020, 19:56 WIBBisnisNews.id -- Pengusaha anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) siap menggandeng pengusaha Australia untuk memajukan perekonomian kedua negara. Banyak sektor usaha yang bisa digarap dan dikembangkan pengusaha muda kedua negara ini.
“Anggota HIPMI siap berkolaborasi dengan pengusaha Australia untuk bersama-sama memajukan ekonomi kedua negara,” kata Ketua BPP HIPMI Mardani H.Maming di Jakarta.
Mardani ikut dalam lawatan Presiden Jokowi ke Australia. Salah satunya dalam sesi Indonesia-Australia Business Roundtable di Canberra, Australia. Pertemuan kedua delegasi itu Canberra, Australia bertujuan eningkatkan akses pasar Australia serta membahas peluang investasi Australia di Indonesia yang dilakukan pada tanggal 8-10 Februari 2020.
Menurut CEO PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu, banyak peluang terbuka bagi pengusaha Australia untuk datang berinvestasi ke Kalimantan, seiring penunjukan daerah itu menjadi ibu kota negara (IKN).
“Ke depan bakal terbuka banyak peluang bagi pengusaha, saya harap pengusaha Australia turut ambil bagian dari pembangunan ibu kota ini dan bisa menjalin lebih dekat kerjasama dengan Indonesia,” jelas Mardani yang juga mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini.
Mardani juga menyakinkan di IKN jika dilakukan pembangunan yang terencana dan terstruktur akan bisa sangat berkembang seperti Canberra dan juga akan memberikan keuntungan investasi bagi para pengusaha Australia.
“Kolaborasi HIPMI dengan Pengusaha Australia akan baik sekali di lakukan, yang pasti kolaborasi ini akan memberikan keuntungan untuk kedua negara dan pengusaha Indonesia siap membantu jika pengusaha Australia ingin melakukan investasi,” ujar Mardani.
Belajar Membangun Kota Canberra
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengunjungi kawasan Mount Ainslie di Canberra, Minggu 9 Februari kemarin. Tujuan dari kunjungan itu, Presiden Jokowi ingin mempelajari bagaimana Australia membangun Canberra sebagai ibu kota.
“Saya banyak bertanya tadi pagi ke Gubernur Jenderal, kemudian bertanya juga ke Perdana Menteri Scott Morrison, kemudian sekarang bertanya juga ke Sally Barnes, CEO-nya National Capital Authority di sini, Kita ingin mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya Kota Canberra, bagaimana dikelola, kemudian dimulainya seperti apa,” kata Presiden dalam siaran persnya.
Kota Canberra sendiri dibangun pada 1913 dan memiliki penduduk sekitar 400 ribu jiwa. Dari Mount Ainslie yang memiliki ketinggian 843 meter di atas permukaan laut, Presiden melihat tata kota Canberra sangat baik.
“Saya kira kalau kita lihat tadi tata kotanya sangat bagus sekali dan yang baik-baik akan kita ambil untuk pembangunan ibu kota baru. Baik manajemennya, baik tata kotanya. Tadi kita lihat gedung-gedung pemerintah tidak ada yang tingginya lebih dari tujuh lantai. Tapi di sisi yang lain, ada juga yang jauh dari area pemerintahan diperbolehkan gedung tinggi-tinggi, di situ sangat bagus,” tandas Presiden Jokowi.(nda/helmi)