Gawat, 41% Kebutuhan Migas Indonesia Dipasok Dari Singapura
Selasa, 05 November 2019, 07:42 WIBBisnisNews.id -- Dalam sebelas tahun terakhir, Indonesia telah membeli minyak dan gas (Migas) dari Singapura. Nilainya cukup fantastis yaitu Rp1.800 triliun. Jumlah yang cukup fantastis dan itu dinikmati para tender asal Negeri Singa itu. Sekitar 41% kebutuhan impor migas Indonesia dipasok dari Negeri Singa itu.
“Artinya, tanpa Singapura, Indonesia Bubar? Inilah yang mesti dibenahi dan diperbaiki bersama,” kata pengamat ekonomi politik Salamudin Daeng di Jakarta.
Dikatakan lagi, sampai tahun 2019 ini Singapura menguasai 41% kebutuhan energi/ migas yang diimpor oleh Indonesia. Pasokan energi khususnya dari sisi migas memang masih mengandalkan impor dari Singapura.
"Kondisi ini tak bisa dibiarkan dan mencari solusi yang kebih baik dan berkelanjutan. Jangan sampai ketergantungan pada migas impor ini bisa mengancam kedaulatan NKRI, " kilah Daeng saat dikonfirmasi BisnisNews.id.
Di tempat terpisah, mantan Komisoner BPH Migas Ibrahim Hasyim mengusulkan agar Pemerintah segera menggalakkan proses konversi dari energi yang berbasis fosil ke energi alternatif di Tanah Air. Kemudian melakukan modifikasi menjadi energi terbarukan dan kini banyak tersedia di Indonesia.
“Migas dan juga bahan tambang lainnya akan habis dipakai. Kita harus segera beralih ke sumber energi melakukan dan banyak tersedia di Indonesia, “ usul Ibrahim.
Putra Aceh itu menyebutkan, Indonesia mempunyai aneka sumber energi melakukan seperti air, angin, biofeul, dan lainnya. “Sejalan dengan perkembangan optik serta SDM kita yang makin baik, maka ketergantungan pada energi fosil harus dikurangi secara bertahap,“ pinta Ibrahim.
Oleh karena itu, Ibrahim juga minta agar kualitas SDM khususnya di bidang energi terus dibenahi dan ditingkatkan. “Perlu terobosan baru di bidang energi dan hal itu hanya bisa dilakukan jika SDM-nya bagus dan berkualitas,” tandas Ibrahim.(helmi)