Ground Handling, Sisi Lain Dibalik Suksesnya Kedatangan Raja Salman
Sabtu, 04 Maret 2017, 10:49 WIB
Bisnisnews.id - Setelah melaksanakan agenda kenegaraan selama tiga hari di Jakarta dan Bogor, Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz al-Saud dan rombongan hari ini (4/3/2017) bertolak ke Pulau Bali untuk berlibur bersama keluarga.
Namun menurut Corporate Communications PT Jasa Angkasa Semesta (JAS Airport Services), Martha Lory Fransisca pada Bisnisnews.id, sebelum ke Bali, sang raja singgah terlebih dahulu ke Brunei Darussalam. Baru setelah melakukan kunjungan ke negeri Hassanal Bolkiah itu, Raja Salman lanjut terbang ke Bali untuk berlibur.
Kedatangannya ke negeri Hasal Bolkiah itu di luar agenda lawatan ke negaraan yang sudah ada. Ini adalah silahturahmi biasa yang tidak ada dalam agenda perjalanan sebelumnya. Raja Salman menemui Hasanal Bolkiah itu hanya sekedar bersalam-salaman dan waktunya tiga jam, selanjutnya rombongan melanjutkan perjalanannya menuju Bandara Ngurah Rai Bali.
Rombongan Raja Salman bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 10:45 Wib dengan tiga pesawat. Selisih waktu lepas landas hanya sekitar 15 menit dari masing-masing pesawat.
Ini adalah penanganan yang sangat khusus dan ekstra hati-hati. Bukan sekadar waktu yang sempit untuk terbang dengan pesawat besar, tapi yang diangkut adalah rombongan kenegaraan.
Rencananya rombongan Raja Salman meninggalkan Indonesia pada 12 Maret 2017 melalui Bandara Ngurah Rai Bali. Ini adalah phase II lawatan sang raja ke Indonesia, dimana tingkat kerumitan nampak terlihat dari seluruh kesibukan dan persiapan para petugas di bandara dalam mempersiapkan keberangkatan rombongan, termasuk di dalamnya para petugas ground handling.
Direktur Utama PT JAS, Adji Gunawan mengatakan, kepercayaan yang diberikan ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya. " Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik dan kami juga bersyukur atas kepercayaan ini," jelasnya.
Saudia Airlines adalah satu dari lima maskapai penerbangan yang telah mempercayakan JAS untuk menangani ground handling dan kargo sejak 1985. Yaitu, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Cathay Pacific, dan Lufthansa (offline).
PT JAS sendiri telah melayani kedatangan raja dan rombongannya sejak 15 Februari 2017. Diawali kedatangan tim observasi dan bermacam-macam kargo, antara lain, dua tangga elektrik pesawat di Bandara Ngurah Rai Bali dan Halim Perdanakusuma dan empat mobil mewah Mercy S600.
Seperti diberitakan sebelumnya pada 1 Maret 2017 lalu, JAS menangani enam penerbangan mulai pukul 00.05 WIB sampai pukul 17.30 WIB. Penerbangan yang membawa Raja Salman tiba lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan, yaitu pukul 12.30 WIB. Tangga penumpang selain elevator elektrik berhasil ditempelkan dengan baik ke badan pesawat.
Sebanyak 67 orang greeters and meeters pun melayani kebutuhan para tamu Kerajaan Arab Saudi, seperti pengurusan keimigrasian, pengawalan kru, dan penyediaan kursi roda. Lebih dari 200 orang dikerahkan untuk ground handling itu.
Raja Salman terbang menggunakan pesawat B747-400 beregistrasi HZHM1-HM dari His Majesty dan 1 adalah yang utama. Pesawat menginap (ron) di Bandara Halim. Penerbangan lain untuk rombongan Kerajaan Arab Saudi itu menggunakan pesawat Boeing 737-700, Gulfstream G4, Boeing 747-400, Boeing 757, dan Boeing 777-300.
Di Halim dan Ngurah Rai, JAS menyiapkan peralatan penunjang ground handling, yakni 66 motorized & non-motorized pada 24 Februari, serta 25 Februari mendatangkan tujuh peralatan tambahan: dua pushback, dua high loader, satu invalid passenger lift (IPL), satu apron bus, dan dua baggage towing tractor (BTT).
Banyak dukungan diberikan agar ground handling yang dilaksanakan JAS berjalan lancar, khususnya dari Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II (Persero). Berkat dukungan itu, pengiriman ground supportequipment (GSE) tambahan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Halim hanya membutuhkan waktu satu hari. Padahal biasanya proses perizinan dan pengiriman itu membutuhkan waktu empat hari.
Ada permintaan dari Saudia pada detik-detik terakhir pada 28 Februari pukul 14.00 WIB berupa pemasangan kanopi dan karpet merah di dua tangga penumpang motorized milik JAS. Permintaan tersebut dapat diselesaikan pada pukul 23.00 WIB pada hari yang sama. Padahal normalnya untuk pemasangan kanopi dan karpet merah itu memakan waktu dua hari.
JAS siap mengantisipasi segala kemungkinan lewat penyediaan IPL. Hal ini terbukti berguna karena pada penerbangan 28 Februari IPL difungsikan. Perusahaan ground handking ini kerja sangat cekatan, agresif dan sesuai prosedur.
Usai menangani penerbangan Raja Salman pada pukul 12.30 WIB, JAS kembali bersiap-siap layani tiga penerbangan pendukung kerajaan dengan waktu ketibaan yang sangat berdekatan atau hanya selisih sekitar 15 menit.
Ground handling ini adalah sisi lain dari kerumitan pelayanan di bandara setiap kali ada kegiatan besar kenegaraan maupun event lain yang sifatnya nasional dan internasional.
Pekerjaan ini juga menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan dan kepuasan para pengguna jasa di bandar udara. Salah satunya ialah, suksesnya pelayanan kedatangan Raja Salman dari Arab Saudi, yang kedatangannya menoreh nilai sejarah bagi bangsa Indonesia bahkan dunia.
"Kami bangga telah dipercaya menjadi bagian yang sangat bersejarah ini," jelas Adji. (Syamsuri Ari)