Hadapi Krisis Humas, Kepantasan Trump Sebagai Presiden Diragukan
Jumat, 05 Januari 2018, 17:46 WIBBisnisnews.id - Presiden AS Donald Trump menghadapi krisis komunikasi baru pada hari Jumat 5 Januari lewat penerbitan sebuah buku yang berisi semua hal yang menggambarkan dia sebagai orang yang tidak stabil secara mental. Pengacaranya gagal menghalangi peluncuran buku tersebut.
Penerbit menanggapi surat dari Trump dengan malah memajukan empat hari peluncuran buku "Fire and Fury: Inside the Trump White House", ditulis oleh Michael Wolff dengan mengutip pejabat kunci Trump yang ragu tentang kepantasannya menjadi Presiden.
"Saya memberi akses nol ke Gedung Putih untuk penulis buku palsu! Saya tidak pernah berbicara dengannya untuk buku. Penuh kebohongan, misrepresentasi dan sumber yang tidak ada," Trump bercuit Kamis 4 Januari.
"Lihatlah masa lalu pria ini dan lihat apa yang terjadi padanya dan Sloppy Steve!" tulis Trump seperti dikutip dari AFP.
Buku ini menggambarkan Trump sebagai mental yang tidak stabil dan mencakup kutipan ekstensif dari Bannon. Steve Bannon, mantan kepala strategistnya adalah penerbit buku Wolff.
Apa isi buku ini?
Fire and Fury: Inside the Trump White House memuat banyak berita eksplosif, termasuk:
- Bannon pikir pertemuan antara Donald Trump Jr dan sekelompok orang Rusia adalah pengkhianat
- Tim Trump kaget dan ngeri dengan kemenangannya
- Istrinya, Melania menangis pada malam pemilihan
- Trump marah karena bintang A-list telah menghina pelantikannya
- Presiden merasa Gedung Putih menjengkelkan dan bahkan sedikit menyeramkan
- Putrinya, Ivanka berencana dengan suaminya, Jared Kushner, bahwa dia akan menjadi presiden wanita pertama
- Ivanka Trump mengolok-olok pola rambut ayahnya dan sering menggambarkan cara ia menyisir kepada teman-temannya
Siapa Michael Wolff?
Penulis berusia 64 tahun ini adalah mantan kolumnis untuk majalah New York dan Vanity Fair.
Menurut majalah New York, yang pertama kali menerbitkan ekstrak tersebut, Wolff dapat memanfaatkan pengetahuan politik Trump untuk mendapatkan wawasan yang tidak biasa.
Wolff mengatakan bahwa dia dapat mengambil sesuatu seperti kursi semi permanen di sofa di West Wing setelah pelantikan presiden.
Namun, beberapa kutipan dari buku tersebut telah dikritik dan dipertanyakan. The Washington Post mengatakan Wolff adalah seorang provokator dan polemik media, dan bahwa laporannya telah dipertanyakan sebelumnya. (marloft)