Ini Minyak Mentah Yang Berhasil Dikumpulkan Dari YYA-1 Serta Tindaklanjutnya Oleh Pertamina
Rabu, 09 Oktober 2019, 07:55 WIBBisnisNews.id -- Semburan minyak dari sumur YYA-1 perairan Karawang sudah bisa dihentikan. Tapi, tugas Pertamina belum selesai, khususnya pemulihan dampak sosial dan ekonomi pascasemburan minyak itu bisa dihentikan. Pemulihan lingkungan terdampak terus dilakukan. Dan Posko Kesehatan tetap dibuka untuk warga terdampak.
Seperti disampaikan Dirut PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati pihaknya sudah menyiapkan langkah jangka pendek, menengah dan panjang terkait penanganan kasus sumur minyak YYA-1. Pemberian dana kompensasi terus dilakukan secara bertahap sesuai kelengkapan data di masyarakat. Pemulihan dampak lingkungan juga dilakukan termasuk penanganan minyak mental hasil tangkapan di luat serta daratan di sekitar sumur YYA-1.
Sementara, VP Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman kepada BisnisNews.id, di Jakarta Rabu (9/10/2019) mengatakan, "totalnya sampai saat ini ada 42 ribu barel (fluida, air campur minyak mentah) yang berhasil dikumpulkan Tim PHE ONWJ di sekitar perairan Karawang, Jawa Barat."
"Sementara, tumpahan minyak yang sampai ke darat sekarang terkumpul sampai 6,4 juta karung. Karung (limbah) ini akan ditangani oleh pengelola limbah bersertifikat Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan (LHK)," kata Fajriah lagi.
Sebelumnya, Direktur Operasi dan Produksi PHE Taufik Adityawarman mengatakan, tumpahan minyak mentah dari sumur YYA-1 ada yang bisa dikumpulkan akan dilakukan treatment untuk menjadi minyak, dan ada pula yang menjadi limbah.
"Minyak mentah dari laut yang berhasil dikumpulkan nanti bisa dipisahkan mana minyak dan air. Selanjutnya dijual sebagaimana minyak lainnya," katanya menjawab BisnisNews.id lagi.
Sementara, untuk minyak mentah yang sampai ke darat dan kini dikumpulkan dalam jutaan karung sekarang ditampung di daerah Marunda, Jakarta Utara. "(Limbah) ini akan dikelola pihak ketiga, bekerja sama dengan KLHK untuk menentukan mana limbah dan bukan. Nanti yang menjadi leading sektornya adalah KLHK," jelas Taufik.
Jadi Campuran Batubara
Kendati begitu, menurut Taufik, limbah minyak bercampur batu, tanah dan lainnya bisa dijadikan campuran batubara dan dijual ke industri, pabrik semen atau pengguna batubara lainnya. "Jadi, tidak langsung dibuang dan menjadi limbah. Namun harus ada treatment tertentu pastinya," urai Taufik.
Sementara, PHE sendiri akan bertanggung jawab sepenuhnya untuk membersihkan lingkungan dai limbah minyak YYA-1 ini. "Selain itu, perusahaan juga tetap beberikan bantuan sosial dan kesehatan ke masyarakat terutama wwarga terdampak semburan minyak YYA-1," sebut pejabat Pertamina itu lagi.
VP Communication PHE Ifky Sukarya berulang kali menyampaikan, semburan minyak dari sumur YYA-1 sudah bisa dihentikan, tapi Posko Kesehatan Pertamina tetap dibuka dan melayani masyarakat terdampak kasus YYA-1 di Karawang dan sekitarnya.
"Warga masyarakat yang datang berobat bahkan pemeriksaan anak-anak balita dan ibu hamil tetap dilayani di Posko Kesehatan Pertamina," papar Ifki.
Selanjutnya, dana kompensasi kepada warga terdampak secara bertahap diberikan. Jika data--data sudah lengkap dan terverifikasi dengan lengkap dicairkan kepada warga yang terdampak.
"Pencairan dana kompensasi dimulai dari Pemkab Karawang, Pemkab Bekasi dan Pemkab Kepulauan Seribu. Itu yang sudah lengkap dan langsung diberikan dalam bentuk rekening tabungan dan ATM-nya," tandas Ifki.(helmi)