Kembangkan Bisnis Kargo, Garuda Indonesia akan Beli 100 Drone Asal China
Selasa, 22 Oktober 2019, 13:19 WIBBisnisNews.id -- Maskapai Garuda Indonesia siap mengembangkan bisnis drone untuk angkutan kargo udara di Tanah Air. Maskapai ini akan membeli drone atau pesawat tanpa awak asal Phehang, China untuk mendukung bisnis angkutan barang ini. Maskapai plat merah itu optimis mampu menawarkan harga 30% dari harga pasar saat ini.
"Kita akan membeli 100 unit drone atau UEP asal Phehang China. Nilainya sekitar 5 juta Dolar AS per unit. Jadi, total investasinya sekitar 500 juta Dolar AS," kata Muhammad Iqbal, Direktur Kargo dan Pengembangan Bisnis Garuda Indonesia pada diskusi bertajuk "Menata Drone di Ruang Udara Pertiwi" di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Menurutnya, pesawat tanpa awak asal China itu akan segera datang dan diujicobankan di Indonesia. Dalam waktu tiga bulan ke depan akan dilakukan trail di beberapa area yang telah ditetapkan Pemerintah. "Mereka itu antara lain, wiayah barat Aceh (Tapaktuan-Semeulu), Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku Tenggara," kata Iqbal lagi.
Drone asal China itu mampu mengangkut kargo sampai 2,2 ton. Kapasitas itu bisa dimanfaatkan untuk angkutan ikan segar dan hasil pertanian lain di berbagai titik di Tanah Air. "Drone juga bisa dioperasikan di daerah terencil dengan fasilitas cukup terbatas," jelas Iqbal.
Jika proses trail nanti berjalan lancar, maka Februari 2020 pemanfaatan drone untuk karo udara sudah bisa dilakukan. "Kita membidik kargo khususnya hasil perikanan (fresh fish) yang harus sampai tujuan maksimal 14 jam," papar Iqbal.
Sementara, jenis komoditas yang menjadi sasaran pasar Garuda Indoensia cukup banyak, mulai ikan segar, serta produk pertanian dan kehutanan lainnya. Daerah Indonesia timur seperti Maluku Utara dan Maluku Tenggara, Sulawesi Utara dan lainna mempunyai potensi perikanan yang besar.
"Garuda Indonesia juga akan menyiapkan sistem dan pelayanan angkutan logistik yang cepat, dan harga terjangkau. Untuk tujuan itu, drone menjadi pilihannya," kilah Iqbal.
Biaya Logistik Turun 30%
Iqbal meyakini, dengan mengoperasikand drone nanti, akan bisa menekan biaya operasi logistik sampai 30%. "Kita optimis, akan laku karena biaya operasi drone lebih murah dan biaya pengiriman barang tentu lebih rendah juga," sebut dia.
Untuk membeli drone, sebut saja asal China hanya 5 juta Dolas AS. JUmlah itu jelas lenih murah dibandingkan membeli pesawat jenis Fokker misalnya. Drone juga tidak membutuhkan SDM banyak, bahkan bisa dikendalikan jarak jauh.
"Fasilitats landasan yang dibutuhkan (drone) relatif pendek, sekitar 600 meter cukup. Oleh karenanya, kita menjamin harga ke konsumen lebih rendah," kilah Iqbal.
Dia menambahkan, bisnis drone di Indonesia adalah suatu kensicayaan. Potensi pasar ada, kargo melimpah dan tren bisnis jasa pengriman ke depan menuntut yang serba cepat, tepat dan murah. "Oleh karena itu, solusi yang diambil Garuda Indonesia dengan menyiapkan drone untuk angkutan kargo ini," tegas Iqbal.(helmi)