Kemenhub Dorong Usaha Bongkar Muat di Pelabuhan Ikuti Dinamika Industri 4.0
Senin, 28 Oktober 2019, 20:17 WIBBisnisNews.id -- Efisiensi terhadap pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan tentunya dapat mempengaruhi besaran biaya logistik barang yang dibongkar atau dimuat melalui pelabuhan. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai bahwa untuk menciptakan pelayanan bongkar muat yang efektif dan efisien maka usaha kegiatan bongkar muat di pelabuhan harus dikelola secara profesional. Hal tu sesuai tuntutan dan dinamika usaha di era industri 4.0.
"Perusahaan Bongkar Muata (PBM) juga harus melakukan pembenahan dan penambahan infrastruktur, sumber daya manuasia yang kompeten, serta pemanfataan sistem informasi digital," kata Direktur Jenderal Perubungan Laut dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Tahun 2019 di Yogyakarta, Senin (28/10/2019).
Menurutnya, pengeloaan usaha bongkar muat secara prosfesional diharapkan sejalan dengan era industri 4.0 dimana industri mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. "Sementara konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya,” ujar Capt Wisnu lagi.
Perlu diketahui, UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran membuka peluang seluas-luasnya kepada swasta dan BUMN/BUMD untuk mengembangkan bisnis di pelabuhan, sehingga pelaksanaan kegiatan usaha dipelabuhan diharapkan terus meningkatkan sinergitas dan pelayanan di pelabuhan dengan menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas dan persaingan bisnis secara sehat.
"Selain itu juga prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan dan hidup berdampingan (coexistence), sehingga dengan demikian akan terwujud prinsip saling menguntungkan antara para pelaku usaha di pelabuhan," jelas Capt Wisnu.
Lebih lanjut, Capt. Wisnu berharap adanya sinergi dan persamaan tujuan antara Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dengan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) untuk memajukan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan implementasi/operasional yang timbul di lapangan terhadap hubungan antara PBM dan BUP.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada APBMI melalui Rakernas ini yang berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Badan Usaha Pelabuhan untuk mewujudkan kelancaran arus kapal dan barang di pelabuhan” ungkap Capt. Wisnu.
Ia menjelaskan, APBMI sebagai perhimpunan perusahaan bongkar muat telah menjadi mitra kerja pemerintah yang aktif selama ini dimana peran aktif APBMI tersebut sangat membantu, terutama dalam hal penerapan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa.
“Sebagai wadah organisasi yang menghimpun anggota Perusahaan Bongkar Muat yang relatif sudah matang dengan segala dinamikanya, kiranya berkembangnya berbagai pendapat dalam Rakenas ini dapat diterima secara arif dan bijaksana, sehingga Rakernas ini betul-betul dapat menjawab tantangan dan hambatan yang sedang dan akan kita hadapi saat ini,” tandas Capt. Wisnu.(helmi)