KPBU Bandara Komodo NTT Ditandatangani
Jumat, 07 Februari 2020, 10:41 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Ditjen Perhubungan Udara menandatangan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bandara Komodo, Nusa Tenggara Barat (NTT). Bandara Komodo diharapan bisa mendukung pengembangan Komodo dan Labuanbajo menjadi Destinasi Super Prioritas di Indonesia.
Kerja sama diteken oleh Dirjen Hubud Novie Riyanto dengan PT Cinta Airport Flores (CAF) perusahaan patungan lokal dan Changi Grup, di Jakarta, Jumat (7/2/2020). Hadir menyaksikan acara ini Menhub Budi Karya Sumadi, Menparekraf Wishnutama, Wagus NTT Yoseph N serta pejabat terkait.
Dirjen Hubud Kemenhub Novie Riyanto dalam laporannya meyebutkan, konsorsium CAF ditetapkan menjadi pemenang setelah melalui proses tender terbuka dan transparan. Selain itu penetapan dilakukan oleh Tim Independen.
Dalam perjanjian ini, konsorsium CAF akan membangun infrastruktur di Bandara Komodo, baik sisi udara dan sisi darat. "Sedang konsesi yang diberikans elama 25 tahun ke depan. Selanjutnya, infrastruktur itu akan diserahkan ke Pemerintah," kata Dirjen Novie.
Sementara, nilai investasi yang akan dikucurkan CAF sebesar Rp1,2 triliun. Sedang potensi pendapatan sampai akhir masa konsesi akan mencapai Rp5,2 triliun bahkan lebih. Dan Pemerinttah akan menerima fee sebesar Rp5 miliar serta 2.5% dari pendapatan tiap tahunnya.
Menhub Budi Karya dan Menparekraf Wishnutama menyambut baik dan mendukung masuknya swasta ke proyek infrastruktur di Bandara Komodo.
"Masuknya swasta ini diharapkan memberikan warna baru dalam pengelolaan bandara di Tanah Air, sekaligus meringankan beban Pemerintah di APBN," kata Menhub Budi.
Kurangi Beban Pemerintah
Dana APBN yang seharusnya untuk membangun Bandara Komodo bisa dialihkan untuk membangun infrastruktur lain seperti bandara atau pelabuhan di daerah lain di Indonesia terutama di daerah 3T.
"Masih banyak daerah di Indonesia yang membutuhkan sarana dan pelayanan transportasi berbagai matra untuk meningkatkan konektifitas dan kesejahteraan mereka," aku Menhub Budi.
"Jadi, ini satu strategi Pemerintah/ Kemenhub untuk efisiensi anggaran. Selain itu untuk memberikan peran swasta yang lebih besar untuk membangun infrastruktur khususnya Bandara Komodo," tegas Menhub Budi.(helmi)