Lima Korban Tenggelamnya KMP Bandeng Belum Ditemukan
Kamis, 16 Agustus 2018, 21:02 WIB
Bisnisnews.id - Lima dari 51 orang penumpang KMP Bandeng yang tenggelam di perairan Loloda, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Rabu (15/8/2018) lalu sekitar oukul 20.00 Wib, masih dalam pencarian.
Sampai Kamis (16/8/2018) petang, tercatat sudah 46 penumpang berhasil ditemukan dan dievakuasi. Seluruh penumpang yang dievakuasi dinhatakan selamat bahkan asa diantaranaya telah kembali ke kamoung halamannya serelah dilakukan perawatan.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaporkan, dari 46 penumoang selamat diantaranya 45 orang telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ternate untuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh tenaga medis dan satu orang lainnya berhasil dievakuasi kapal patroli KNP. 375 milik Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Soa Sio. Namun hingga saat ini masih ada 5 orang korban yang dalam proses pencarian.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi dalam jumpa pers Kamis (16/8/2018) mengatakan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan prihatin atas kejadian ini.
“Bapak Menteri sebetulnya sudah mengantisipasi kejadian serupa sejak adanya kejadian di Danau Toba dan Selayar, saya dan Dirjen Perhubungan Laut juga sedang melakukan perbaikan pada semua aspek keselamatan pelayaran,” kata Dirjen Budi.
Dirjen Budi juga menjelaskan bahwa dalam pertemuannya dengan Menhub, dirinya ditarget untuk memperbaiki kondisi lima lokasi pelayaran angkutan sungai danau, dan penyeberangan. Yaitu Palembang, Kalimantan Utara, Batam, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
KMP Bandeng sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Tobelo menuju Bitung pada Selasa (14/8) pukul 20.00 WIB, membawa12 unit kendaraan, 15 orang penumpang, dan 17 awak kapal yang terdaftar di manifest.
KMP Bandeng ditemukan hilang kontak dan lost monitor pada Rabu (15/8/2018) pukul 09.00 WIB. Setelah itu, KMP Bandeng ditemukan berubah haluan yang semula menuju Bitung, kemudian putar balik ke arah Tobelo diperkirakan akibat cuaca buruk.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) langsung melakukan pertolongan dan evakuasi, termasuk PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate, BPTD Maluku Utara, Polair dengan mengerahkan dua unit Kapal Negara milik BNPP dan satu unit kapal milik ASDP.
" Ttermasuk nelayan setempat ikut dlibatkan dalam pertolongan," kata Dirjen Budi.
Kendati demikian Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan apresiasi terhadap usaha tim pencarian sehingga jumlah korban yang sudah ditemukan dan dalam keadaan selamat berjumlah 46 orang dari total 51 orang.
"Meski demikian, korban yang ditemukan telah 100 persen menggunakan life jacket dan aspek SOP telah dijalankan dengan baik dan tepat,” ucap Ira.
Dikatakan, ketika kapal berangkat, nakhoda telah mendapat izin dari otoritas pelabuhan dan cuaca saat berangkat pun cukup bersahabat, namun di tengah jalan cuaca buruk dan nakhoda melaporkan untuk kembali ke Tobelo.
Selain itu, semua dokumen dan lisensi yang dimiliki KMP Bandeng terbukti valid. KMP Bandeng pun tidak melanggar muatan, saat kejadian memang membawa 12 truk namun kapal mampu mengangkut hingga maksimum 20 truk, sehingga kapasitasnya masih dibawah batas maksimum.
“Spesifikasi KMP Bandeng sebagai berikut; panjang kapal 45 meter, panjang garis tegak 40 meter, lebar 11 meter, tinggi geladak 3,2 meter, gross tonage 457 GT, dengan kapasitas muat penumpang sebanyak 314 orang,” kata Dirjen Budi mendeskripsikan KMP Bandeng. (Syam S)
