Lonjakan Selama Libur Nataru, InJourney AirPort Lakukan Ini, Nasib Extra Flight di Otban dan AirNav.....
Rabu, 18 Desember 2024, 13:44 WIBBISNISNEWS.id - InJourney Airport memprediksi, arus penumpang angkutan udara di 37 bandar udara selama periode liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 naik signifikan sebesar enam persen atau tembus 9,27 Juta, dibandingkan periode yang sama 2023/2024 sebanyak 8,71 juta penumpang.
Secara internal, InJourney Airport telah melakukan sejumlah persiapan menghadapi lonjakan penumpang di bandara yang dikelolanya, mulai dari menyediakan posko pelayanan di seluruh bandara dengan menerjunkan sebanyak 15.939 personel.
Terdiri dari personel operasional, pelayanan, teknik, dan pendukung yakni antara lain aviation security, customer service, Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) dan BKO TNI & Polri, facility care, AOCC/TOCC, dan sebagainya.
Direktur Operasi InJourney AirPorts
Wendo Asrul Rose, didampingi Direktur Teknik Muhammad Suriawan Wakan dan Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Yanindya Bayu Wirawan pada awak media, Selasa malam (17/12/2024) memaparkan kesiapannya menghadapi lonjakan penumpang di bandara yang dikelolanya selama libur Nataru .
Wendo menjelaskan, secara teknik, pola operasional telah dikoordinasikan dengan seluruh steakholder, termasuk antisipasi beragam persoalan, seperti keterlambatan penerbanhan akibat cuaca buruk.
"Posko telah kami siapkan di seluruh bandara, namun yang kami fokuskan adalah mengantisipasi berbagai kemungkinan terhadap cuaca buruk," jelas Wendo.
Dia juga menjelaskan, bila ada masalah keterlambatan penerbangan akibat cuaca buruk, akan langsung diselesaikan hati itu juga dan yidak akan menunda.
" Kalau ada masalah penerbangan ditunda berakibat negatif terhadap pelayanan, karena akan ikut tertunda, karena itu harus diselesaikan hari itu juga supaya keterlambatan itu tidak menular pada jadwal penerbangan berikutnya," papar Wendo.
Wendo mengatakan, rencana operasi telah disiapkan agar bandara dapat mengakomodir tingginya permintaan penerbangan pada akhir tahun.
“Kami telah memetakan dan mengatur seluruh sumber daya agar bandara InJourney Airports dapat maksimal mendukung angkutan Nataru. Melalui rencana operasi yang disiapkan dengan baik, 37 bandara InJourney Airports disiagakan beroperasi 24 jam selama periode Nataru dengan memperhatikan permintaan maskapai penerbangan,” ujar Wendo.
Saat ini bandara yang sudah dipastikan beroperasi 24 jam adalah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Kualanamu Deli Serdang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Hang Nadim Batam, Sultan Hasanuddin Makassar dan Sam Ratulangi Manado.
Dikatakan, “InJourney Airports melakukan optimalisasi personel sehingga pada peak season ini seluruh touch point penumpang pesawat di bandara dapat memberikan pelayanan terbaik.”
InJourney Airports juga memiliki infrastruktur teknologi dan prosedur untuk memastikan manajemen bandara (Airports Management) yang andal di periode sibuk Nataru, yakni Airport Operation Control Center (AOCC) sebagai wadah kolaborasi terpusat seluruh stakeholder, kemudian Terminal Operation Center (TOC) sebagai pusat informasi dan komando di area terminal bandara, dan sistem manajemen bandara berbasis trafik atau Management Operation based on Traffic (MOT).
Harga Tiket
Prediksi adanya peningkatan jumlah penumpang ini merupakan dampak dari kebijakan pemerinta menurunkan harga tiket pesawat selama peruode liburan Nataru.
Sejumlah komponent tarif tiket oesawat udara yang telah diturunkan pemerintah selama periode Nataru ini, seperti penurunan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) sebesar 50 persen.
Komponen lainnya yang ijut diturunkan adalah, harha avtur atau bahan bakar oesawat udara oleh PT Pertamina.
Selain itu, InJourney Airports juga menurunkan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penampatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) sebesar 50 persen untuk mendukung operasional maskapai.
Extra Flight
Terkait penambahan penerbangan atau extra flight oleh maskapai penerbangan, menurut Wendo sudah banyak yang mengajukan, terutama fi bandara Soekarno-Hatta
Hanya saja, papar Wendo, extra flight yang diajukan teraebut tidak seluruhnya slotnya digunakan oleh pihak maskapai. Karena pigak maskapai itu juga nenggunakan extraflight melihat jumlah penumpangnya.
Penerbangan tambahan ini, terbuka bagi maskapai untuk oenerbangan malam yang tidak mengganggu skejul oenerbangan yang sudah terjadwal. Izin-nya i i menunggu rekomendasi dari Otoritas Bandara.
"Bukan kami, ada otoritas bandara, ada ArNav Indonesia, bukan kami. Kami ini hanya mengelola bandara, tapi terkait keamanan dan keselamatan oenerbangan ada institusi kain yang kebih berwenang," jelasnya (Syam)