Membuka Keterisolasian Kabupaten Mahakam Ulu
Senin, 25 November 2019, 06:57 WIB
BisnisNews.id -- Pemerintah sangat bersemangat membangun transportai modern di Ibu Kota Negara IKN Baru. Akan tetapi kurang berdaya membangun akses trasportasi di Kabupaten Mahakam Ulu yang nantinya menjadi salah satu wilayah pendukung IKN Baru. Kabupaten ini hanya punya 18 kilometer jalan beraspal dari 737,587 kilometer jalan yang ada, di luar jalan sejajar perbatasan Kalimantan 243,54 kilometer (Km).
Sebagian warganya ada yang menyeberang ke negara tetangga Malaysia untuk mencari penghidupan lebih baik. Membuka keterisolasian dapat mensejahterakan warga dan menurunkan harga semen supaya tidak mencapai Rp500 ribu per zak.
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan menyelengarakan Focus Group Discussion (FGD) Membuka Keterisolasian Kabupaten Mahakam ulu melalui Pembangunan Sektor Transportasi pada Kamis (20/11/2019) di Bandung.
Kabupaten Mahakam Ulu adalah daerah otonomi baru, terletak di bagian paling hulu sungai Mahakam. Kondisi geografi yang terpencil, akses transportasi rendah, dan fasilitas dasar pelayanan masyarakat yang masih sangat minim. Kabupaten ini terbentuk hasil pemekaran dari Kab. Kutai Barat. Terletak di perbatasan negara dengan Negara Bagian Sarawak (Malaysia), tepatnya di Kecamatan Long Apari. Seluruh wilayah administrasi kabupaten berada di dalam areal HoB, dengan kawasan hutan seluas lebih dari 85% dari luas kabupaten.
Kondisi transportasi
Transportasi utama di Kabupaten Mahakam Ulu masih menggunakan sarana transportasi sungai. Hingga 90 persen ketergantungan warga menggunakan kapal pedalaman, speedboat, long boat dan perahu ketinting. Jika musim kemarau tiba, aliran sungai tidak bisa dilalui. Terutama yang ke wilayah perbatasan (Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari), disebabkan airnya dangkal dan sangat membahayakan keselamatan pelayaran.
Kondisi jalan darat yang masih belum layak atau memadai untuk dilalui kendaraan bermotor. Masih berupa jalan tanah atau bebatuan. Pada musim penghujan akan sangat riskan untuk dilalui dikarenakan licin dan terdapat kubangan air yang cukup dalam. Belum lagi ada sejumlah penyeberangan, seperti di Long Gelawang, Long Bagun, Batu Majang, Long Melaham.
Untuk menuju kabupaten ini dapat menggunakan kapal pedalaman dengan kapal kayu tersedia 12 unit, speedboat sebanyak 70 unit dan longboat sebanyak 60 unit. Menggunakan transportasi air menyusuri Sungai Mahakam dai Samarinda butuh 2 hari hingga ke Ujoh Bilang. Jika menggunakan transportasi jalan perlu 14-15 jam dari Samarinda.
Paling cepat menggunakan pesawat terbang perintis. Cuma penerbangan perintis itu melayani tiga kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Samarinda - Datah Dawai – Melak - Datah Dawai - Samarinda. Bandara Datah Dawai letaknya juga cukup jauh dari Ibukota Kab. Mahakam Ulu sekitar 5-6 jam perjalanan menggunakan speedboat.
Keterbatasan layanan penerbangan disebabkan Bandara di Datah Dawai masih bersifat bandara perintis pengumpan dengan daya angkut pesawat yang belum maksimal. Hanya mampu membawa 9-10 penumpang.
Keseharian ada layanan angkutan pelajar dari Batu Majang ke Ujoh Bilah menggunakan perahu motor. Ada bantuan dua unit mini bus dari DAK Kementerian Pedesaan dan Transmigrasi. Hingga sekarang belum dapat digunakan, karena akses jalan belum memadai dan hate juga belum terbangun.
Data dari Dinas Bina Marga Kab. Mahakam Ulu, menyebutkan secara keseluruhan panjang ruas jalan sekitar 737,587 kilometer. Jalan tersebut terdiri ruas Jalan Poros Batas Kutai Barat – Mahakam Ulu sampai Ujoh Bilang 145,596 kilometer, ruas Jalan Poros Ujoh Bilang sampai dengan Batas Negara 282,535 kilometer.
Sisanya 309,456 kilometer merupakan jalan lokal dan lingkungan primer serta kolektor primer lainnya. Ruas jalan dengan kondisi baik 46,9 kilometer (6,3 persen), ruas jalan dengan kondisi sedang 19,71 kilometer (2,6 persen). Sementara ruas jalan yang rusak ringan sampai dengan rusak berat 670,98 kilometer.
Jalan Beraspal Hanya 18 Km (2,4 persen). Di samping itu, masih ada jalan sejajar perbatasan Kalimantan yang melintas di Kab. Mahakam Ulu. Menurut data P2JN per 1 April 2019, ruas Batas Kalbar - Tiong Ohang - Long Pahangai - Long Boh sepanjang 243,34 kilometer. Kondisi permukaan agregat 128,24 kilometer (52,7 persen) dan tanah 115,10 kilometer (47,3 persen).
Karena cukup banyak aliran sungai, terdapat 11 unit jembatan bailey, 23 unit jembatan dari kayu log dengan kondisi rusak parah, 8 unit jembatan girder, 2 unit jembatan beton, 1 unit jembatan tipe aramco, 11 unit jembatan rangka baja, 2 unit jembatan gantung, dan 1 unit jembatan rangka kayu ulin.
*Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat