Pengembangan Energi Terbarukan di Bali Paling Maju di Indonesia
Kamis, 22 Agustus 2019, 06:03 WIBBisnisNews.id -- Penyediaan energi terbarukan di Provinsi Bali dengan penggunaan energi bersih layak dikembangkan di Indonesia. Saat ini, daya mampu pasok listrik di Bali adalah 1.320 mega watt (MW). Pada tahun 2025 daya mampu pasok listrik bali diharapkan mencapai 2.000 MW dimana setengahnya berasal dari energi terbarukan.
"Daya mampu bali saat ini sekitar 1.300 MW. Sampai tahun 2025 kita perkirakan tambah jadi 2.000 MW. Saran saya 2 saja. Pertama, tambahannya itu kan 700 MW. Jadi 350 MW dibangun di provinsi Bali, dan 350 MW lagi dipasok dari Pulau Jawa, dengan Jawa Bali Connection yang 500 kV. Harapan saya, 350 MW yang dibangun di Bali ini seluruhnya dari energi baru dan terbarukan (EBT)," ujar Menteri ESDM Ignaisus Jonan usai menyaksikan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi Bali dan PT PLN, kemarin.
Menurut Jonan, tambahan kapasitas EBT di Bali nanti utamanya dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan penggunaan Crude Palm Oil (CPO) pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). CPO atau yang dikenal sebagai Fatty Acid Methyl Esters (FAME), selain mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM), penambahan FAME pada pembangkit juga ramah lingkungan.
"Di Bali saya kira Pembangkit Listrik Tenaga Surya bisa besar. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tidak lgi menggunakan minyak diesel tapi menggunakan minyak Crude Palm Oil (CPO). Itu hitungannya jadi EBT juga," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan bahwa Bali sebagai destinasi wisata dunia memiliki visi yang fokus membangun keseimbangan antara alam, manusia dan budaya yang bersih.
"Dalam rangka pelaksanaan visi ini kami menyiapkan skenario bali mandiri energi dan energinya adalah energi bersih. Kenapa mandiri energi? karena Bali adalah tujuan wisata dunia dan energinya harus bersih," jelas Wayan Koster.(helmi)