PT PLN Diperintahkan Belajar Menormalisasi Gangguan Listrik Secara Cepat
Selasa, 20 Agustus 2019, 13:09 WIBBisnisnews.id - Direksi PT PLN (Persero) diperintahkan untuk belajar dengan banyak negara yang memiliki kemampuan menyelesaikan soal kecepatan normalisasi listrik saat terjadi gangguan.
Perintah itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno terkait seringnya gangguan listrik yang berepanjangan.
"Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terkena dampak pemadaman. Saya meminta direksi PLN untuk belajar dari negara lain dalam hal normalisasi pemadaman listrik. Seperti di London, blackout (gelap total) yang terjadi bisa dipulihkan paling lambat dua jam," tegas Menneg BUMN Rini, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/8/2019).
Pemadaman listrik (blackout) yang dialami PLN bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga di berbagai negara seperti Brasil, Amerika Serikat, Argentina, dan Inggris.
Namun ujar Rini, skema distribusi listrik di negara-negara tersebut menggunakan "house load system" sehingga dapat dinormalisasi kembali dalam jangka waktu dua jam.
Dengan "house load system" ini, jika ada gangguan maka listrik yang mati hanya satu desa atau satu wilayah saja maka pemulihannya akan lebih mudah.
"Untuk itu, kami akan menggunakan house hold system di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya. Saya harap kejadian gangguan listrik yang terjadi menjadi pembelajaran kami semua,” ujarnya.
Rini meminta PLN menyusun "emergency scenario" untuk mempercepat upaya normalisasi gangguan pemadaman listrik. Ia pun mendorong PLN untuk meningkatkan infrastruktur dan "system crisis center".
"Penggunaan crisis center ini nantinya akan disinergikan bersama BUMN dengan menggunakan call center bersama. PLN pun akan melakukan pengelolaan data dan informasi para pelanggan," terangnya. (Jam)
Baca Juga : Sanksi Implementasi AIS Pada kapal Akhirnya Dibatalkan
Baca Juga : Truna PIP Menangis ..... Ada Apa ?