Sudan Bergejolak, Presiden Oman Al-Bashir Didesak Mundur
Rabu, 02 Januari 2019, 13:34 WIBBisnisnew.id - Sudan bergejolak, situasi politik di negeri itu kian memanas. Rakyat simpatisan dari 22 partai politik oposisi mendesak Presiden Sudan Oman Al-Bashir secepatnya mengundurkan diri.
Desakan pengunduran diri itu dipicu krisis kepercayaan. Sejumlah faksi-faksi Islam yang sebelumnya mengusung Al Bashir berbalik badan meninggalkannya dan menyerang agar orang nomor satu di Sudan itu menyerahkan kekuasaannya kepada dewan berdaulat dan pemerintahan transisi yang akan menetapkan tanggal pemilu demokratis.
Al Jazeera melaporkan, Ketua Partai Umma, Mubarak Elfadel dalam kepada awak media setempat saat jumpa pers di ibu kota Sudan, Khartoum megatakan, pemerintahan pimpinan Al Bashir tidak memiliki kemampuan mengatasi krisis ekonomi.
Kondisi perekonomian masyarakat, kian terpuruk yang terus berlabjut ke krisis kepercayaan. Mubrak berharap Al Bashir dengan sukarela melepaskan kursi presiden, mengingat gejolak politik sudah kian memanas.
"Pemerintah perlu mengakhiri pemerintahan ini dan mundur. Kita perlu membentuk dewan provisi dan pemerintahan transisi yang akan menjalankan tahap baru ini dan menyiapkan pemilu baru," tegas Mubarak.
Bahkan ditegaskan, segera mengajukan memorandum. Mereka memperingatkan, kegagalan transisi menuju sistem politik baru akan memiliki konsekuensi buruk bagi Sudan.
Langkah ini muncul saat partai Sudan Reform Now mengumumkan mundur dari koalisi pemerintahan. Partai itu bergabung dengan Partai Umma yang telah mundur dari kabinet dan mendukung demonstran. Mereka menyatakan pemerintah gagal menerapkan rekomendasi yang disebutkan dalam dialog nasional sebelum pembentukan koalisi oposisi. Langkah yang diambil Sudan Reform Now jelas melemahkan pemerintahan Bashir. (*/Jam)