Uji Emisi Diesel, Manusia Dan Monyet Hirup Asap Knalpot
Senin, 29 Januari 2018, 21:25 WIBBisnisnews.id - Pemerintah Jerman telah mengecam eksperimen yang didanai produsen mobil Jerman di mana manusia dan monyet dilaporkan menghirup asap knalpot diesel.
Media Jerman mengatakan bahwa penelitian dampak kesehatan dilakukan oleh EUGT, sebuah badan yang didanai oleh Volkswagen, Daimler dan BMW.
Tes semacam itu tidak dapat dibenarkan, kata pemerintah yang menuntut rincian. Seorang menteri menyebut itu keji.
VW telah terlibat skandal perangkat lunak yang menghasilkan data knalpot diesel palsu. Pada tahun 2015 VW mengaku telah memasang perangkat curang itu di AS, membuat mesin tampak kurang berpolusi daripada sebenarnya.
EUGT dibubarkan oleh para produsen mobil tahun lalu. EUGT adalah Kelompok Riset Eropa untuk Lingkungan dan Kesehatan di Sektor Transportasi.
"Tes pada monyet atau bahkan manusia tidak dapat dibenarkan secara etis dengan cara apa pun," kata juru bicara Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert.
Menteri Lingkungan Barbara Hendricks menyebut eksperimen tersebut sebagai keji dan terkejut dengan para ilmuwan untuk melakukannya.
Politisi Demokrat Sosial Stephan Weil, anggota dewan pengawas VW menyebut mereka tidak masuk akal dan menjijikkan: "Melobi tidak bisa menjadi alasan apapun untuk pengujian semacam itu," katanya dikutip dari BBC.
New York Times melaporkan bahwa penelitian EUGT dirancang untuk membantah keputusan tahun 2012 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang pengklasifikasian knalpot diesel sebagai karsinogen.
Dikatakan bahwa pada tahun 2014, EUGT telah melakukan tes asap ke 10 monyet di dalam ruangan dari beberapa mobil, termasuk VW Beetle diesel. Pengujian dilakukan di sebuah laboratorium di Albuquerque, New Mexico.
Kemudian pada akhir pekan, Radio Stuttgarter Zeitung dan SWR Jerman melaporkan bahwa 19 pria dan enam wanita telah menghirup asap diesel dalam percobaan EUGT lainnya.
Selama sebulan tes di laboratorium di Aachen, Jerman barat, mereka terkena berbagai konsentrasi asap diesel yang mengandung oksida nitrogen beracun (NOx). Media Jerman mengatakan bahwa buku itu diterbitkan pada tahun 2016. (marloft)