JAS Selesaikan Phase II Keberangkatan Raja Salman Dari Pulau Bali
Minggu, 12 Maret 2017, 03:23 WIB
Bisnisnews.id - Minggu 12 Maret 2017, Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz Al-Saud mengakhiri masa liburannya di Pulau Dewata Bali. Sesuai agenda, langsung bertolak meninggalkan Indonesia, melanjutkan lawatan kenegaraanya menuju Jepang.
Berdasarkan data PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS Airport Services), perusahaan ground handling yang dipercaya Saudi Arabian Airlines (SV) untuk menangani ground dan cargo handling menjelaskan, Raja Salman bertolak dari Bandara Internasional Ngurah-Rai Denpasar Bali sekitar pukul 11:00, menggunakan pesawat 747-400, SVA1.
Diikuti dua pesawat pengiring, masing-masing untuk pesawat cadangan dan medikal dengan jarak masing-masing penerbangan hanya selisih 15 menit.
Deputi Direktur Operasional PT JAS, Subiyono mengatakan, phase II ini telah dilakukan sejak awal dengan menyiapkan 100 staf SDM untuk mengiring keberangkatan Raja Salman dari Bali. Pelayanan terhadap rombogan sisanya, untuk penerbangan berikutnya disiagakan petugas sebanyak 275 personil dan 35 personil khusus VVIP.
Sebagian besar petugas yang ditugaskan megiringi keberangkatan Raja salman dan rombongan, selain menggunakan seragam JAS, juga dihiasi aksesoris khas Bali seperti kain selendang Prade Bali yang diikatkan di pinggang dan menggunakan bunga kamboja.
Perangkat GSE (Ground Support Equipment) yang dialokasikan secara keseluruhan untuk phase II, yaitu 126 unit. Diantaranya, sebanyak 63 motorized dan sisanya non-motorized.
"Di tengah ekspetasi tinggi dari semua pihak terkait, kami sebagai perusahaan ground handling nasional terbesar dan tertua di Indonesia, bersyukur bahwa operasional di Bali berjalan dengan lancar. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Pemda Bali dan Saudi Arabian Airlines yang telah mempercayai kami untuk menjadi mitra penunjang penerbangan dalam kunjungan bersejarah ini," kata Adji Gunawan, yang memimpin langsung operasional penanganan penerbangan ini.
Sementara itu, GM Area I JAS, cabang Denpasar Heri Lukmanto menambahkan, pada phase keberangkatan ini, JAS melayani tujuh penerbangan sekaligus, yaitu B737-700, B747-400, dua unit B74L, B757, B777-300 dan B747F.
Dari seluruh armada yang dilayani, mulai pukul 14.00 terdapat tiga penerbangan, dimana satu unit datang dan dua berangkat dengan seluruh waktu satu jam.
Dua tangga pesawat elektrik milik Raja Salman dan sedan mewah Mercedez S-600 menggunakan dua pesawat Boeing seri B747F registrasi SV6894/6896 dan SV6889/6890. Masing-masing berangkat pada 12 Maret pukul 16:00 dan 13 Maret 2017 sekitar pukul 10:00 waktu setempat.
JAS bergerak di bidang Ground & Cargo Handling sejak 1984. Saat ini JAS beroperasi di 12 bandara di Indonesia, melayani 34 maskapai penerbangan internasional dan tujuh maskapai penerbangan nasional dan mengantongi sertifikat IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO).
Maskapai Saudi Arabian (SV) merupakan satu dari lima airlines internasional yang ditangani JAS sejak 1985. Empat airlines lainnya yaitu, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Cathay Pacific dan Lufthansa (offline).
Saat ini SV terbang berjadwal dari Indonesia untuk melayani kegiatan ibadah umroh ke Mekah dan Madinah dari bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Juanda-Surabaya, Bali dan Ujung Pandang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Raja Salman bin Abdulazis Al-Saud memulai kunjungannya ke Indonesia, 1 Maret 2017. Pada 4 Maret 2017, Raja Salman dan rombongan melakukan liburan di Bali hingga 12 Maret 2017.
Khusus di Bali, rangkaian penerbangan kunjungan kenegaraan ini telah dimulai pada 16 Februari 2017, dimulai kedatangan tim observasi dan bermacam-macam kargo seperti dua unit Mercy S-600 dan satu elektrik elevator pesawat dan beragam cargo logistik lainnya untuk kepentingan raja dan rombogan.
Di Bandara Ngurah-Rai Bali, Raja Salman turun dari pesawat menggunakan IPL (Incapacitated Passenger Lift) milik JAS Airport Services karena elektrik eskalator tidak bekerja dengan baik pada saat ketibaan. Selain itu, JAS juga menyiapkan barisan "greeters and meeters" untuk melayani kebutuhan para tamu. Seperti pengurusan keimigrasian, pengawalan kru, penyediaan kursi roda, dan lain-lain. (Syam S)