Jelang Pertemuan AS Dan Cina, Korut Tembakkan Rudal
Rabu, 05 April 2017, 17:47 WIB
Bisnisnews.id - Korea Utara menembakkan rudal balistik terbaru ke perairan timurnya Rabu (5/04), menurut pejabat AS dan Korea Selatan. Korea Utara melakukan tes roket nuklir jarak jauh menjelang pertemuan pertama antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping minggu ini.
AS dan Korea Selatan mengindikasikan bahwa rudal tersebut adalah jenis KN 15 jarak menengah, yang dites pertama pada bulan Februari dan dianggap oleh banyak ahli berpotensi mengkhawatirkan. Rudal tersebut menggunakan bahan bakar padat, yang akan mempersingkat waktu peluncuran, meningkatkan mobilitas senjata dan membuat orang luar sulit mendeteksi tanda-tanda lepas landas nya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengatakan setelah peluncuran rudal yang disebut "Pukguksong-2" pada bulan Februari, Korea Utara akan menyiapkan serangan nuklir lainnya melawan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Rudal yang ditembakkan dari wilayah kota pesisir timur Sinpo pada Rabu pagi (5/04) meluncur sekitar 60 kilometer (37 mil), menurut pernyataan militer Korea Selatan. Sedangkan rudal yang diluncurkan pada bulan Februari terbang sekitar 500 kilometer (310 mil).
Media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa "Pukguksong-2" adalah rudal yang dapat menyebabkan perang nuklir. Banyak ahli Korea Selatan mengatakan rudal "Pukguksong-2" akan menjadi ancaman keamanan yang lebih besar karena dapat diluncurkan di mana saja dari kendaraan bergerak.
Ralph Cossa, Presiden Pacific Forum CSIS think tank di Honolulu, mengatakan ia sudah menduga Korea Utara akan melakukan sesuatu bertepatan dengan pertemuan puncak Trump-Xi, lewat uji coba nuklir. " Peluncuran rudal sekarang mungkin pendahuluan, dengan lebih lagi nanti mengingat pertemuan dimulai akhir pekan ini," kata Cossa.
"Saya sudah katakan sebelumnya, Korea Utara tidak keberatan dibenci, tapi mereka pasti benci kalau diabaikan," kata Cossa.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyebut peluncuran rudal terbaru Korut sebagai provokasi sembrono yang mengancam perdamaian internasional, sementara Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengajukan protes keras atas peluncuran itu.
Sekretaris AS, Rex Tillerson mengakui adanya peluncuran tersebut tetapi mengatakan AS telah bicara cukup tentang Korea Utara dan tidak akan berkomentar lebih lanjut.
Analis mengatakan bahwa Korea Utara mungkin akan uji coba roket jangka panjang pada 15 April bertepatan dengan ulang tahun pendiri Korea Utara Kim Il Sung, kakek dari pemimpin saat ini Kim Jong Un.
Korea Utara telah berusaha keras meng-upgrade sistem senjata untuk mengatasi permusuhan dengan AS. Banyak ahli senjata mengatakan Korut akan memiliki rudal nuklir yang mampu mencapai daratan AS dalam beberapa tahun. Korea Utara telah melakukan 2 uji coba nuklir tahun lalu.
Peluncuran rudal terbaru Korut juga datang untuk menanggapi latihan militer tahunan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan. Korea Utara melihat latihan kedua negara tersebut sebagai invasi.
Dilansir dari AP News, dua minggu lalu, militer Korea Selatan dan AS mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi kegagalan peluncuran rudal balistik Korea Utara. Sebelumnya pada bulan Maret, Korea Utara menembakkan 4 rudal balistik yang terbang sejauh 1.000 kilometer (620 mil), dan 3 dari 4 tadi mendarat di perairan yang Jepang klaim sebagai zona ekonomi eksklusifnya. (marloft)