Korut Akan Tenggelamkan Kapal Induk AS Dalam Satu Serangan
Selasa, 25 April 2017, 07:57 WIBBisnisnews.id-Pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menegaskan, bisa menenggelamkan kapal induk Amerika USS Carl Vinson dan seluruh pasukan militernya di laut dalam satu kali serangan. Ancaman ini disampaikan, menyusul masuknya pasukan militer Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) bersama armada tempurnya yang diperkirakan sudah mulai tib di Semenanjung Korea pekan ini.
Seperti diberitakan BBC, penegasan Kim Jon Un itu tidak main-main, seluruhnya telah dipersiapkan dan AS harus siap-siap. Pihak Korea Utara bahkan berani menantang AS, dan belakangan bahkan dua warga negara AS telah ditahannya.
Seperti diberitakan, pengerahan kapal induk USS Carl Vinson itu, merupakan perintah Presiden AS, Donald Trump di tengah-tengah peringatan bahwa 'kesabaran strategis' AS atas ambisi nuklir Korea Utara sudah berakhir
Baca Juga
Ketegangan antara Washington dan Pyongyang juga meningkat setelah peluncuran uji coba roket terbaru Korut yang gagal dan parade militer besar-besarannya.
"Pasukan revolusioner kami siap tempur untuk menenggelamkan kapal induk AS bertenaga nuklir dengan satu serangan,"tulis kolom tersebut.
Sementara koran pemerintah lainnya, Minju Joson, memperingatkan tentara akan 'menangani tanpa ampun pukulan yang menghancurkan atas musuh-musuh sehingga mereka tidak bisa hidup kembali'.
Pekan lalu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, dalam lawatannya ke Asia -termasuk ke Indonesia-mengatakan AS mengkaji semua status Korut, 'baik dalam konteks negara yang mendukung terorisme dan juga cara-cara lain yang bisa memberi tekanan kepada rezim di Pyongyang'
Komentar itu ditanggapi Rondon Sinmun dengan menulis bahwa jika 'serangan kekuatan super yang mendahului dilancarkan, maka akan memusnahkan langsung dan total bukan hanya pasukan imperialis AS yang menginvasi Korea Selatan dan kawasan sekitarnya tapi juga tanah AS dengan menghancurkannya menjadi debu'.
Korea Utara juga mengancam akan menyerang Australia dengan senjata nuklir jika tetap menjadi sekutu Amerika Serikat.(Adhitio/**)