KNKT Imbau Operator Kapal Penyeberangan Tetap Fokus Pada Keselamatan Pelayaran
Selasa, 17 Desember 2019, 20:59 WIBBisnisNews.id -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengingatkan agar operator dan operator penyeberangan di Merak-Bakauheni dan daerah lain di Indonesia tetap menegakkan aturan keselamatan secara maksimal. Keselamatan harus menjadi prioritas dibandingkan yang lainnya dalam transportasi.
"Jangan angkut penumpang (kapal roro) dan, atau kendaraan melebihi batas. Lengkapi dengan alat-alat keselamatan termasuk life jacket, skoci, dan lainnya sekaligus SDM profesional," kata Ketua KNKT Dr.Soerjanto Tjahjono kepada BisnisNews.id di Cilegon, Banten, Selasa (17/12/2019).
Selain itu, lanjut dia, tata cara pemuatan penumpang, kendaraan dan barang sesaaui aturan yang benar. "Kendaraan yang diangkut dengan kapal roro, harus dilashing secara benar. Dan, tata cara pemuatannya juga benar, tidak berat sebelah dan lainnya.Dengan begitu, tidak akan mengganggu bahkan membahayakan saat berlayar," jelas Soerjanto.
Tidak membawa bahan berabahaya beracun (B3) secara sembarangan. (B3) Tidak menyatu dengan penumpang atau kendaraan lain, terlebih menjelang arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 mendatang. "Mengangkut B3 harus dengan cara khusus, atau kapal terpisah dengan penumpang atau barang lain. Jika tidak, bisa membahayakan kapal dan penumpang lainnya," sebut Soerjanto.
Menjelang arus mudik Nataru, menurut dia, diproyeksikan akan terjadi lonjakan penumpang dan kendaraan khususnya di lintasan Merak-Bakauheni. Oleh karenanya, mereka harus diantisipasi dengan baik. "Pastikan kapal dan SDM yang mengoperasikan baik dan laik laut. Selain itu, kapal dioperasikan dengan benar, tidak malanggar aturan bahkan dengan tetap memperhatikan faktor cuaca, karena kini sudah masuk musim hujan," kilah Soerjanto.
Pemerintah/ Kementerian Perhubungan memproyeksikan di Merak-Bakauheni akan terjadi lonjakan penumpang dan kendaraan menjelang dan selama libur Nataru 2020. "Merak- Bakauheni termasuk salah satu titik rawan macet, dan harus mengantisipasi perubahan cuaca dengan sangat baik," kata Dirjen Hubdat Budi Setiyadi dalam paparan akhir tahun 2019 kemarin.
Data ASDP menyebutkan, saat ini ada 70 kapal roro berbagai ukuran yang beroperasi di lintasan Merak-Bakauheni. Rata-rata kapal yang beroperasi sekitar 34-40 kapal per hari. "Dengan asumsi kenaikan penumpang normal, mereka masih bisa dilayani dengan baik. Dengan catatan, mereka (pemudik) bisa mengatur jadwal keberangkatan atau kepulangan dengan baik. Tidak menumpuk di satu waktu," jelas Dirjen Budi.
Sebelumnya, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspa Dewi memproyeksikan, arus penumpng dan kendaraan pribadi menuju Sumatera atau sebaliknya akan meningkkat saat arus mudik Nataru 2020. "Proyeksi itu karena jalan tol Trans Sumatera sudah beroperasi dari Bakauheni sampai Kayuagung Sumatera Selatan. Diproyeksikan makin banyak orang Sumatera yang akan mudik akhir tahun 2019 dengan kendaraan pribadi, atau sebaliknya," kilah Ira menjawab pers di Jakarta.
Oleh karena itu, tambah Ira, jajaran ASDP khususnya Cabang Merak dan Bakauheni diminta tetap waspada. Mempersiapkan diri dengan baik, terutama mengantisipasi jika terjadi lonjakan penumpang dan kendaraan pribadi di Merak-Bakauheni atau sebaliknya. "Semua harus diantisipasi agar bisa dilayani dengan baik, selamat, aman dan nyaman," tegas Ira.(helmi)