Pembangunan Runway Ketiga di Bandara Soetta Proyek Monumental 2019
Senin, 21 Oktober 2019, 07:26 WIBBisnisNews.id -- Proyek pengembangan terbaru yang ada di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) adalah dibukanya runway ketiga untuk penerbangan pesawat komersial pada 15 Agustus 2019. runway ketiga ini praktis aka meningkatkan pelayanan dan kenyamanan di Bandara Soetta. Antrean pesawat di runway berkurang, pelayanan maki cepat dan tingkat keselamatan tinggi.
Menhub Budi Karya Sumadi yang sangat peduli pada keberadaan runway ketiga menyatakan kegembiraannya atas pembangunan runway tersebut.
“Betapa gembiranya kita di Indonesia, Angkasa Pura II bisa menyediakan fasiitas runway ketiga. Memang sudah diharapkan Presiden agar bisa digunakan segera,” jelas Menhub saat meninjau pembangunan runway ketiga pada 8 September 2019.
Presiden Director PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, pengembangan sisi udara di Bandara Soetta juga mencakup pembangunan east connecting taxiway sehingga pergerakan pesawat dapat lebih cepat dan fleksibel.
"Berbagai pengembangan yang dilakukan Angkasa Pura II dan Kementerian Perhubungan itu berhasil membawa Soekarno-Hatta meraih berbagai penghargaan kelas dunia di antaranya adalah The World’s Most Improved Airport 2017 dari Skytrax," kata Awauddin lagi.
Bandara Soetta, Tangerang Banten juga berhasil masuk sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia pada 2017 dan 2018. "Kinerja dan prestasi Soekarno-Hatta tidak lepas dari dukungan Pemerintah," kata Awaluddin lagi.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah dalam pengembangan Soekarno-Hatta sehingga dapat menjadi kebanggaan masyarakat,” jelas Awaluddin.
“Manajemen Angkasa Pura II juga sangat berterima kasih dan mengapreasiasi jajaran pemerintahan Kabinet Kerja Jilid I yang turut mendukung dan bersama-sama kami dalam upaya mengembangkan konektivitas transportasi udara dan meningkatkan pelayanan di bandara,” ujar Awaluddin.
Pengelolaan Bandara UPT ke AP II
Selain pengembangan Bandara Soetta, Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura II juga berkoordinasi dan serahkan pengelolaan 4 bandara UPT ke AP II.
Kemenhub juga menyerahkan pengelolaan 4 bandara ke Angkasa Pura II yakni Tjilik Riwut (Palangkaraya), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Radin Inten II (Lampung) dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu).
“Keprofesionalitasan harus ditunjukkan karena di sini kita bisa menunjukkan kepada khalayak bahwa proses yang diminta oleh Pak Presiden ini tepat dan mendatangkan kemanfaatan,” jelas Menhub pada 13 Oktober 2019.
Selain penyerahaan pengelolaan 4 bandara itu, Kemenhub juga mendukung Angkasa Pura II dalam pengelolaan Bandara Kertajati di Jawa Barat. Dukungan diberikan Kemenhub dari sisi regulasi dan kemudahan akses transportasi dari dan menuju bandara tersebut.
Menhub Budi Karya juga sangat peduli dengan pembangunan bandara baru yang tengah dilakukan Angkasa Pura II yaitu Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga.
"Untuk pembebasan lahan sudah clear, kemudian adanya bandara baru ini akan mempermudah masyarakat menuju daerah Purbalingga, Purwokerto dan sekitarnya. Tentunya itu akan meningkat konektivitas dan perekonomian di wilayah sekitar,” tandas Menhub Budi Karya.(helmi)