Pemerintah Minta Masyarakat Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Jumat, 07 September 2018, 11:18 WIBBisnisnews.id - Khawatir devisa terus megalir ke luar negeri di tengah-tengah terus melemahnya kurs Rupiah terhadap Dolar AS, pemerintah menghimbau masyarakat menunda perjalannya ke luar negeri.
Himbauan itu disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Dikatakan, dengan menunda perjalanan berwisata atau jalan-jalan ke luar negeri, sudah sangat membantu pemerintah menekan kebocoran devisa di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.
Menpar Arief meminta, sebaiknya masyarakat berwisata di dalam negeri, karena banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi dan tidak kalah menariknya seperti yang ada di luar negeri.
"Di negara kita dulu jalan-jalannya. D dalam negeri juga banyak tepat yang sangat menarik," jelas Menpar Arief, Jumat (7/9/2018)
Peran masyarakat sangat penting dalam membantu program pemerintah di sektor wisata. Karena sektor ini selain, mampu membangkkitkan perekonomian juga dapa menambah devisa negara di tengah pelemahan Rupiah.
Sektor lain yangn dapat membantu perekonomian, memperpuat kurs Rupiah ialah, mengurangi impor, meningkatkan produk ekspor, meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan menerapkan biodiesel B20 untuk mengurangi impor BBM.
Dalam kondisi seperti ini, lanju menar, harusnya lebih mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan eksplorasi Indonesia sekaligus meningkatkan nasionalisme.
Menpar mengatakab, saat ini sedang terus berupaya meningkatkan kinerja sektor pariwisata agar mampu memberikan devisa lebih besar kepada pendapatan negara melalui beragam promosi untuk menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) agar berkunjung ke Indonesia.
Tercatat sampai Juli 2018, sudah lebih dari 9 juta wisman berkunjung ke Tanah Air dan diharapkan sampai akhir tahun jumlahnya terus meningkat sehingga target optimis sebesar 18 juta wisman dapat tercapai. (Syam S)