Perlu Realistis, Jangan Berharap Banyak dengan Patimban
Selasa, 03 Desember 2019, 16:32 WIBBisnisNews.id --Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat (Jabar) direncanakan akan mulai beroperasi pada Juni 2020 mendatang. Diproyeksikan oleh Pemerintah (Pelabuhan Patimban) menjadi hub terbesar dalam mengirim otomotif dan logistik.
Harapan yang cukup fantastik itu langsung disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala meninjau pembangunan pelabuhan ini. Didampingi oleh Menhub Budi Karya dan Menteri PUPR Basuki Hadimolejono, Presiden Jokowi melontarkan ekspektasinya itu terhadap pelabuhan yang dibangun dengan biaya lebih kurang Rp40 triliun tersebut.
Menurut pengamat maritim Siswanto Rusdi, harapan Presiden tersebut boleh dibilang sangat berlebihan di tengah kondisi perekonomian nasional saat ini. Dia pun mengingatkan agar Pemerintah tidak perlu mengumbar harapan besar pada pelabuhan ini.
“Sebaiknya tidak perlu mengumbar harapan besar pada Patimban. Menjadi hub terbesar tentu berkaitan juga dengan logistik dan industrinya,” kata Siswanto, Selasa (3/12/2019).
Direktur National Maritime Institute (Namarin) ini mencontohkan Pelabuhan Kuala Tanjung yang ada di tepi Selat Malaka. Hingga hari ini, jumlah kapal yang singgah di situ belum sesuai ekspektasi yang dicanangkan.
“Pelabuhan Kuala Tanjung sampai sekarang belum bisa bersaing dengan Singapura, Tanjung Pelepas dan Port Klang Malaysia. Kuala Tanjung dulu juga dicanangkan menjadi hub terbesar di Selat Malaka,” ungkap Siswanto.
Sementara Pelabuhan Patimban yang posisinya dekat dengan Jakarta, maka Siswanto memprediksikan akan lebih sulit bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok. “Di barat ada Tanjung Priok, terus di timur ada Tanjung Perak di Surabaya, ini saya kira Patimban sulit bersaing,” jelasnya.
Perang Dagang China-AS
Selanjutnya mengenai kondisi ekonomi saat ini di tengah perang dagang antara Amerika dan China, bisa berimbas pada dinamika dan perkembangan ekonomi di Tanah Air.
Siswanto pun menyebut harapan Pemerintah untuk menjadikan Patimban sebagai hub terbesar di tahun 2027 sulit tercapai.
“Perekonomian kita ini sekarang sedang terpuruk, industri sedang lesu, tiba-tiba ada wacana Pelabuhan Patimban sebagai hub terbesar untuk otomotif dan logistik, itu sulit dan kapal mana yang mau singgah di pelabuhan itu,” pungkasnya.(helmi)