Pesawat Lion Air 737 8-MAX Diduga Jatuh Sekitar Perairan Karawang
Senin, 29 Oktober 2018, 11:06 WIBBisnisnews.id - Pesawat Boeing 737 8 MAX PK LQP milik Lion Air rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang mengalami kecelakaan, pada Senin (29/10/2018) pagi, setelah mengalami hilang kontak sesaat setelah mengudara.
Ditjen Perhubungan Udara dalam pernyataan resminya menyebutkan, pesawat hilang kontak sekitar pukul 06.33 Wib pada posisi 05 48.034 S 107 07.384 E dan Radial 40.21 degre/23.81 NM.
Informasi yang beredar bahkan ada kapal offshore Pertamina yang sedang berlayar melihat pesawat Lion Air mendarat di laut kawasan Bekasi Utara. Berdasarkan informasi itu pesawat yang diduga milik Lion Air berada pada sekitar kordinat 5.50'. 791 S/107*10',155 E.
Baca Juga
Plt Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi dalam pernyataan tertulisnya menyatakan telah menerima laporan dari dari vts Tanjung Priok atas nama Suyadi, tug boat AS JAYA II rute klimantan selatan-Marunda. Melihat Pesawat Lion Air diduga jatuh disekitar Tanjung Karawang.
"itu laporan yang kami terima," tegasnya.
Saat in, kata dia tengah dilakukan penelusuran oleh pihak terkait, yaiu tim Basarnas , Rescuer Kansar Jakarta dan RIB 03 Kansar Jakarta bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi SAR.
Pesawat Lion Air yang diduga jatuh di laut kasawan Karawang itu memiliki sertifikat of registration issued 15/08/2018 dan berlaku sampai 14 Agustus 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mebenarkan, pesawat yang membawa 78 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA mengalami kecelakaan.
Kepada awak media, Menhub Budi mengatakan telah membentuk Posko Crisis Center di terminal 1-B bandara Internasioal Soekarno-Hatta. Pihak Lion berencana akan melakukan konferensi pers sekitar pukul 11.00 Wib di Bandara Soekarno-Hatta.
Menhub Budi megaku sangat prihatin dengan peristiwa kecelakaan ini dan telah menugaskan semua pihak terkait untuk menangani kasus tersebut, uaitu Dtjen perhubungan Udara, KNKT, Basarnas.
"Kami telah mendirikan crisis center di Termial 1 Bandara Soekarno-Hatta," kata Menhub Budi.(Syam S)