Tekan Polusi Jakarta, Aptrindo Usulkan Ganti BBM Yang Lebih Baik
Rabu, 31 Juli 2019, 15:09 WIBBisnisnews.id -- Makin pekat dan kotornya udara di Jakarta menjadi keprihatinan semua pihak. Polusi udara makin parah dan mrmengancam kesehatan warga Ibukota Jakarta. Sebut saja, sakit batuk, gangguan pernafasan, radang tenggorokan bahkan sampai TBC atau kangker paru-paru sudah mengancam siapapun.
Pemprov DKI Jakarta berencana mewajibkan kendaraan angkutan berat yang melintas di tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) harus lolos uji emisi. Selama ini, truk muatan berat dituding sebagai penyebab polusi udara terbesar di Kota Jakarta.
Wakil Ketua Umum Aptrindo Kyatmaja Lookman mengatakan, polusi udara di Jakarta karena kendaraan yang beroperasi bukan hanya truk masih menggunakan BBM masih di Euro 2.
Baca Juga
HASIL RAKERNAS
Aptrindo Putuskan Mogok Nasional Menolak Odol, BBM Subsidi dan Sertikat Halal, Angkutan Barang Lumpuh
TRUCKING
Aptrindo Teriak, Keseriusan Pemerintah Terhadap Distribusi Logistik Dipertanyakan
LOGISTIK MEMANAS
Pengusaha Trucking Ingatkan Pemerintah Soal Ketersediaan BBM, Aptrindo: Kami Masih Sabar
"Jadi, jangan heran jika polusi makin tinggi di Jakarta. BBM yang dipakai kendaraan kita kualitasnya jelek," kata Kyat, sapaan akrab dia menjawab Bisnisnews.id di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Dan, lanjut Kyat, sejauh ini tak ada pembatasan usia kendaraan, termasuk truk angkutan berat. Jadi, tak salah jika mereka tetap beroperasi tetap di tol JORR atau rual tol lain di Ibukota Jakarta ini.
Selama ini, menurut Kyat, kendaraan yang non euro 2 masih banyak ada dan beroperasi di Jakarta. Jika mau memperbaiki polusi udara di Jakarta, usul Kyat, maka harus dimulai dari sumbernya (polusi).
"Tidak cukup (menekan atau menghilangkan polusi udara), hanya dengan membatasi di hilir yaitu truk angkutan berat yang dituding menjadi penyebab polusi udara di Jakarta.
"BBM kendaraan termasuk truk angkutan berat tidak ramah lingkngan. Kandungan sulfurnya tinggi dan itu menyumbang ke pencemaran udara yang cukup signifikan," kilah pengusaha logistik ini.
Oleh karena itu, pinta Kyat, sediakan BBM Euro 4 atau yang berkualitas yang lebih baik (BBM) sekarang. "BBM subsidi kita (solar dan premium) banyak belerangnya. Kandungan sulfur-nya (dalam BBM) juga tinggi," terang Kyat.
Oleh karena itu, menurut Kyat, untuk membersihkan polusi udara di Jakarta harus dimulai dengan mengganti BBM kendaraan dengan yang lebih baik. "Kualitas BBM-nya harus dinaikkan dulu dan kandungan belerang serta sulfurnya dikurangi," urai Kyat.
Saat ini, sebut dia, kendaraan yang beroperasi seharusnya dengan emisi Euro 4 atau lebih lagi. "Selain itu, kemacetan lalu lintas di Jakarta dan JORR harus dikurangi.
"Selanjutnya, kemacetan lalu lintas (kendaraan) dan mereka tetap beroperasi itu menyumbang polusi udara yang cukup besar," aku pemilik Lookman Logistik itu,
Atau, mencari solusi lain yang lebih baik dan mudah dilakukan. Misalnya, pengembangan kendaraan alternatif bahan bakar gas (BBG) yang ramah lingkungan.
"Atau, mengganti dengan kendaraan listrik listrik di Jakarta. Dengan begitu, polusi di Jakarta akan turun," tegas Kyat.(helmi)