Digitalisasi Indonesia dan Tiga Rekomendasi Dalam Mendorong Perekonomian Nasional
Selasa, 26 Desember 2023, 11:43 WIBBISNISNEWS.id - Indonesia memiliki harapan besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi kerakyatan, seiring masifnya pengembangan Infrastruktur teknologi digital di Indonesia.
Teknologi ini, bukan saja dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perkotaan tapi juga di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Kendati diakui adanya kelemahan pada kecepatan koneksi internet yang bervariasi.
Kecepatan koneksi internet yang bervariasi ini masih menjadi fokus perbaikan untuk peningkatan kualitas jaringan pita lebar (national broadband connectivity) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital secara merata di seluruh negeri.
Proyek pembangunan jaringan internet Palapa Ring,
investasi dalam teknologi berbasis industri 4.0, serta peningkatan penetrasi telepon
seluler/smartphone telah berkontribusi pada perkembangan infrastruktur digital.
Founder Indonesia Digital Society Forum (IDSF). Dr. Ir. Muhammad Awaluddin, MBA dalam catatan akhir tahun 2023 dan harapan di 2024 memaparkan, adanya penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat 79 persen pada tahun 2023 dengan
adanya tambahan user baru sebesar 5 juta user dan mencapai 216 juta penduduk
Indonesia yang sudah terkoneksi internet.
Pada tahun 2024, diperkirakan beberapa trend teknologi digital akan terjadi di
Indonesia. Termasuk peningkatan adopsi teknologi 5G, perkembangan dalam
kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), machine learning, peningkatan
ekosistem Internet of Things (IoT), Advance Robotics serta kemajuan dalam sektor
fintech.
Selain itu, digitalisasi industri 4.0, pengembangan smart cities, dan
penerapan teknologi blockchain juga akan menjadi bagian dari trend teknologi
digital di Indonesia pada tahun 2024.
Ekonomi digital di Indonesia terus berkembang pesat dengan adopsi teknologi di
berbagai sektor. Startup dan platform e-commerce seperti Gojek, Grab, Tokopedia,
Shopee dan lainnya memiliki peran penting dalam memacu pertumbuhan ini.
Pemerintah Indonesia juga aktif dalam mendukung transformasi digital melalui
kebijakan dan inisiatif, menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan
ekonomi digital khususnya di sektor UMKM.
Pada tahun 2024, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diharapkan terus mengalami pertumbuhan. Adopsi e-commerce, pembayaran digital, logistik dan delivery service serta layanan fintech (finansial teknologi) akan tetap menjadi trend utama.
Pelaku usaha di sektor ini pada 2024 diharapkan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin digital.
Selain itu, sektor jasa healthtech (kesehatan digital), edtech (pendidikan digital), dan
pertumbuhan startup di berbagai industri juga dapat menjadi bagian penting dari
ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Peningkatan aksesibilitas internet dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi bisnis dapat menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi digital di tanah air.
Mengutip sumber Kementerian Perdagangan RI, nilai ekonomi digital di Indonesia
sudah mencapai 70 Miliar dolar AS pada tahun 2023 dan di tahun 2025 diperkirakan akan
menembus 146 Miliar dolar AS .
Di tahun 2023, transaksi e-commerce di Indonesia sebagai
basis pendorong ekonomi digital sudah menembus 533,5 Triliun, tumbuh 12 persen
dibandingkan tahun 2022 lalu. Di tahun 2024, prediksi ratio UMKM yang sudah
terdigitalisasi akan mencapai 46 persen dan ratio pembayaran digital akan menembus
49 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Pada 2024, diharapkan pertumbuhan jumlah talenta digital di Indonesia akan terus
berkembang seiring dengan peningkatan teknologi digital dan penetrasi internet.
Peluang karir di bidang pengembangan perangkat lunak (software developer),
analisis data (data scientist), keamanan siber (cyber security), dan pemasaran digital
(digital marketing) akan terus meningkat. Perkembangan ini juga didukung oleh
inisiatif pemerintah khususnya Kementerian Kominfo yang mendorong berbagai
pendidikan dan pelatihan digital (digital talent scholarship) untuk para talenta
muda, serta kolaborasi yang intensif antara korporasi dan lembaga
pendidikan/kampus juga universitas.
Pengembangan talenta digital di Indonesia pada tahun 2024 diharapkan melibatkan
investasi dalam pelatihan dan pendidikan di bidang teknologi, seperti
pengembangan perangkat lunak (software), kecerdasan buatan (artificial
intelligence/AI), analisis data (data analytics), dan keamanan siber (cyber security).
Kolaborasi antara industri dan lembaga pendidikan (link & match) dapat menjadi
kunci untuk memastikan bahwa para profesional memiliki keterampilan digital yang
relevan dengan kebutuhan pasar dan industri teknologi.
Pemerintah dan korporasi perlu fokus pada program-program pengembangan para
talenta digital (digital talents) yang inklusif untuk memastikan partisipasi dari
berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, peningkatan aksesibilitas pendidikan digital
dan peluang magang di industri teknologi dapat mendukung pertumbuhan dan
diversifikasi talenta digital di Indonesia.
Tiga Rekomendasi IDSF
1 . Keberlanjutan arah kebijakan dan strategis pengembangan Infrastruktur digital untuk visi Indonesia digital 2045.
Indonesia harus tetap fokus pada pengembangan strategi digital dengan prioritas
utama, yaitu peningkatan konektivitas internet, digitalisasi sektor-sektor ekonomi
tradisional, peningkatan literasi digital, dan investasi dalam inovasi teknologi.
Pemerintah juga diharapkan terus mendorong kehadiran industri teknologi lokal
serta berkolaborasi dengan sektor swasta untuk mempercepat transformasi digital.
Fokus pada e-commerce, fintech, edtech, dan pengembangan sumber daya manusia
berkompetensi digital menjadi bagian integral dari arah strategi ini.
2 . Percepatan penerapan arah industri 4.0
Indonesia aktif menerapkan Industri 4.0 sebagai bagian dari transformasi ekonomi.
Peran Industri 4.0 melibatkan integrasi teknologi seperti IoT (Internet of Things),
kecerdasan buatan (AI), big data, dan robotika untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas di sektor industri. Hal ini tidak hanya mencakup di sektor manufaktur,
tetapi juga di sektor-sektor lain seperti pertanian, energi, dan layanan publik.
Pemerintah Indonesia harus terus mendukung implementasi Industri 4.0 melalui
berbagai kebijakan, insentif, dan inisiatif untuk mendorong adopsi teknologi ini.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia secara global serta menciptakan lapangan kerja baru dalam era digital.
3 . Komitmen membentuk talenta digital juara.
Mengutip kajian Lemhananas RI, Indonesia kedepan membutuhkan sampai 9 juta
talenta digital, tetapi saat ini baru mampu menciptakan 30.000 talenta digital per
tahun.
Tantangan pengembangan talenta digital di Indonesia pada tahun 2024 dapat
disolusikan dengan melibatkan beberapa faktor, termasuk:
a. Kesenjangan Keterampilan Digital. Peningkatan kurikulum yang responsif
terhadap tren teknologi digital dapat membantu mengatasi tantangan ini.
b. Aksesibilitas Pendidikan Digital. Adanya kendala aksesibilitas terhadap
pendidikan digital. Ini bisa menjadi hambatan untuk pengembangan talenta
digital di seluruh negeri. Pemerintah atau Lembaga nirlaba dapat
mempertimbangkan pembentukan semacam lembaga Artificial Intelligence (AI
Agency) untuk mengawasi, mengatur dan mempromosikan penggunaan
kecerdasan buatan (AI) secara etis dan efektif.
c. Perubahan Cepat dalam Teknologi. Kemajuan teknologi yang cepat, menjadikan
sesuatu yang sulit untuk konsisten dalam penyiapan talenta digital. Program
pelatihan dan pengembangan yang terus-menerus dapat diperlukan untuk
menjaga keterampilan digital yang relevan.
d. Kolaborasi Industri dan Pendidikan. Perlu kerjasama erat antara industri dan
lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa kurikulum mencerminkan
kebutuhan pasar kerja. Tantangan ini dapat diatasi melalui inisiatif bersama dan
kolaborasi yang terus-menerus.
e. Kesadaran dan Minat. Peningkatan kesadaran dan minat terhadap karir di
bidang teknologi digital diperlukan untuk menginspirasi lebih banyak para talenta
digital, terutama generasi muda, untuk mengejar keterampilan digital.
Mengatasi
tantangan-tantangan ini memerlukan upaya bersama dari pemerintah, industri,
dan lembaga pendidikan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran digital
yang mendukung pengembangan talenta digital yang berkelanjutan.
(*/Syam)